SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Dadang Hardiwan membuka kegiatan Pelatihan Instruktur Pendataan Data Terpadu Masyarakat Surabaya, Selasa (24/5). Dadang Hardiwan menyampaikan, pelatihan instruktur atau training of trainer ini adalah memberikan pemahaman berdasarkan konsep dan cara mengumpulkan data.
Sebab, jika ingin mengetahui keadaan sebuah keluarga, maka harus melakukan pendataan langsung ke lokasi. “Ini adalah tindak lanjut BPS Jatim untuk memberikan pendampingan dalam proses updating data. Karena penduduk adalah objek dari pembangunan sebuah kota,” katanya.
“Kalau kita tidak memiliki data berdasarkan karakteristik dan tidak punya kelengkapan maka akan menjadi sulit melakukan intervensi,” lanjut Dadang.
Berdasarkan kebutuhan waktu dan program, para instruktur nantinya akan melatih para petugas survei untuk menyesuaikan penerapan program Pemkot Surabaya berbasis pada data.
“Untuk saat ini skala prioritas ini akan menyasar masyarakat menengah ke bawah, dengan demikian program intervensi yang sudah ada akan lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, pelatihan ini berlangsung selama dua hari di Rapat Majapahit Bappeda Litbang, Ruang Staf Ahli Wali Kota, dan Ruang Badan Kepegawaian dan Pengemangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya.
“Harapannya Pemkot Surabaya bisa memiliki database yang valid. Insyaallah tanggal 30-31 Mei dan 3-4 Juni 2022, instruktur akan melatih para petugas survei. Sebelum proses pendataan, akan ada Rembuk Kampung di masing-masing RW, barulah dilakukan proses pendataan yang akan dimulai pada akhir Juni 2022,” pungkasnya. (ST01)