SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Hasil pertanian padi di Kabupaten Bojonegoro terus meningkat. Tahun 2021 lalu luas tanam mencapai 152.872 haktare, naik dibanding 2020 yang mencapai 150.664 hektare. Karena itu, tahun ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menargetkan luas tanam jauh lebih besar lagi.
Kabid Tanaman Pangan Holtikultura, dan Perkebunan DKPP Bojonegoro, Imam Nurhamid Arifin menyampaikan bahwa tahun ini luas tanam di Bojonegoro ditargetkan153.250 hektare. Target itu optimistis tercapai karena lahan di Bojonegoro sangat mendukung.
Alasan lain, sistem pengairan juga mendukung hasil panen yang melimpah. ‘’Setiap tahun hasil panen padi di Bojonegoro selalu meningkat,’’ ungkapnya, Selasa (24/5).
Imam menjelaskan, meski tidak semua lahan di Bojonegoro memiliki irigasi yang bagus, namun areal lahan yang irigasinya bagus cukup luas. Di antaranya lahan pertanian di bantaran Bengawan Solo yang membentang dari Kecamatan Margomulyo sampai Baureno.
‘’Belum lagi di sepanjang aliran Kali Pacal, bisa panen padi setahun penuh. Sebab, ketersediaan air sangat mencukupi untuk melakukan tanam padi,’’ jelasnya.
Menurut Imam, hasil pertanian di Bojonegoro selalu di urutan tiga besar Jawa Timur. Tahun 2021 lalu Bojonegoro memperoleh ranking tiga penghasil padi terbesar di Jatim. Bojonegoro juga pernah mendapatkan predikat nomor satu penghasil padi terbesar Jatim.
Imam juga menyampaikan, kualitas padi asal Bojonegoro juga bagus. Bahkan, banyak pembeli gabah dari luar daerah yang mencari gabah di Bojonegoro.
‘’Hasil produksi padi Bojonegoro selalu tinggi, Kami yakin tahun ini luas tanam padi bisa tercapai,’’ terangnya. (ST10)