SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyaksikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng di kantor Kecamatan Rungkut Surabaya, Sabtu (16/4) pagi. Ada 220 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir dalam acara simbolis salur bansos tersebut.
Mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin juga hadir menyaksikan salur bansos kali ini. Hadir pula Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri, Faozan Amar.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI atas bantuan yang diberikan kepada warga Kota Pahlawan. Dia memastikan data bansos yang turun dari Kemensos RI, sama dengan yang dibagikan hari ini.
“Insya Allah pembagian yang untuk lansia (lanjut usia) nanti dari BNI (Bank Negara Indonesia) yang menyerahkan di tempat. Sedangkan yang kuat bisa ambil sendiri,” katanya.
Eri meminta KPM agar memanfaatkan bantuan yang diterima dengan bijak. Artinya, bantuan itu diharapkan agar dapat digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
“Insya Allah pemkot akan terus mendata dan yang mampu atau jiwanya masih kuat, akan kami berikan usaha agar bisa lepas dari MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” pesan dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebutkan, bahwa Kemensos RI telah menetapkan sasaran penerima bansos. Bagi yang berusia 40 tahun ke atas, mendapatkan bantuan berupa PKH dan BLT minyak goreng. Sedangkan usia 40 tahun ke bawah diberikan pemberdayaan usaha.
“Jadi, itu sama dengan yang dilakukan di Surabaya. Jadi, tidak mungkin kalau yang masih kuat-kuat (muda) hanya sekadar meminta (bansos). Maka dari itu kita lakukan pembinaan dari Pemkot Surabaya,” ungkap dia.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya bakal terus concern untuk mengatasi kemiskinan di Surabaya. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot saat ini adalah dengan menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat.
“Jadi, nanti yang muda diberdayakan, apakah dia kerja di aset pemkot yang berbentuk tambak, kerja paving atau UMKM. Ini yang kita lakukan untuk mengatasi kemiskinan dengan memberdayakan yang muda,” imbuhnya. (ST01)