SURABAYATODAY.ID, MALANG – Eksotika seribu pantai di Malang Selatan dipastikan akan semakin mudah terakses melalui Jembatan Pelangi. Jembatan ini diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (7/4).
Jembatan Pelangi di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang ini dibangun guna menjadi akses yang lebih mudah, lebih kokoh, bagi masyarakat yang ingin berwisata ke berbagai destinasi wisata di kawasan Malang Selatan itu. Jembatan yang memiliki panjang 120 meter dengan lebar mencapai 7 meter ini diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan warga masyarakat di Kabupaten Malang bagian selatan.
Terlebih, per tahun 2021, Kabupaten Malang telah terbebas dari desa tertinggal. Sehingga, infrastruktur yang terkoneksi satu sama lain menjadi hal vital dalam upaya menjadikan masyarakat Malang Selatan lebih maju dan sejahtera.
“Peningkatan kesejahteraan masyarakat di Malang bagian selatan akan terdorong tumbuh lebih cepat dan produktif dengan seleseinya jembatan ini,” ungkap Gubernur Khofifah.
Ia menyebut, Kementerian PUPR telah menetapkan bahwa jalan di Gondanglegi – Bantur melalui desa Srigonco ini paling potensial untuk dibangun koneksi dari Kota Malang ke Jalur Lintas Selatan (JLS). Sehingga kehadirannya, diproyeksikan akan mempermudah akses jalan menuju kawasan wisata di Malang Selatan.
“Maka jalur dari Gondanglegi ke sini (Srigonco) akan dijadikan jalan nasional. Sehingga jika percepatan pembebasan lahan sudah bisa dilakukan oleh Pemkab Malang tahun ini, akan mempercepat keputusan final di Kementerian PUPR untuk jadi jalan nasional,” jelasnya.
Menurut target, jalan ini juga akan terhubung dengan JLS dengan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini tentu menjadi kabar gembira karena akan menghubungkan kawasan Malang Selatan dengan sentra-sentra pendidikan, ekonomi dan sentra kemajuan lainnya.
“Insyaallah di tahun 2023 berdasarkan informasi BBJPN, akan terkoneksi ke JLS,” imbuhnya.
Usai meninjau kondisi Jembatan Pelangi, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Malang, Wakil Bupati Malang, Sekda Kab. Malang, Kabag TU BBJPN Jawa-Bali juga meninjau kawasan JLS seksi 9 dan 10.
Pada ujung kedua seksi tersebut, terdapat lokasi paralayang Batu Waung yang sempat menjadi lokasi penyelenggaraan kompetisi paralayang internasional. Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyaksikan langsung keindahan pantai dari atas bukit serta praktik paralayang oleh para pengelola wisata setempat.
“Semoga apa yang sedang kita upayakan bersama bisa segera terwujud, sehingga Jawa Timur bisa menjadi lokasi diselenggarakannya event internasional paralayang,” pungkas Khofifah.
Kadis PU Malang Romdhoni melaporkan, perjalanan pembangunan ini dibangun di tahun 2017 yang diawali dengan membuka jalan baru kurang lebih sepanjang 1 Km. Proses pembangunan dilanjutkan pada tahun kedua yang membangun pondasi sebelah selatan dan sebelahnya. Memasuki sekitar tahun 2020 pembangunan dilanjutkan dengan menanamkan kerangka baja dan pekerjaan beton bisa diselesaiakan.
Total anggaran untuk pembangunan Jembatan ini khususnya Fisik sebesar Rp 24,7 milliar dan untuk lahan pembebasan warga menggunakan sistem pinjam kepada lahan miliki perhutani di sisi selatan.
“Kalau jalan ini terselesaiakan jarak tempuh tidak sampai 1 jam yang selama ini menempuh jarak 2 jam dari Kepanjen,” tutupnya. (ST02)