SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya menggelar sosialisasi bertajuk Pemantapan Peran Orang Tua Dalam Pola Asuh Generasi Emas (Eliminasi Masalah Stunting) dan Penanganan Kekerasan Pada Anak, Rabu (30/3). Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Tomi Ardiyanto mengatakan, sosialisasi yang digelar di 9 titik lokasi hari ini, diikuti oleh 1.648 orang tua yang anaknya masuk kategori stunting.
Dalam sosialisasi ini ada tiga poin yang disampaikan kepada para orang tua. Di antaranya pola asuh, pola makan dan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh masing-masing kepala keluarga (KK).
“Materi yang akan disampaikan itu yang paling utama adalah pola asuh yang benar, seperti yang disampaikan oleh Bu Wali (Rini Indriyani) tadi, banyak orang tua yang penampilannya heboh tapi anaknya stunting. Itu jangan sampai terjadi lagi,” kata Tomi.
Sosialisasi serentak ini digelar di 9 gedung aula SMP yang ada di wilayah selatan, utara, timur, barat dan tengah Kota Surabaya. Pematerinya, juga dihadirkan dari perguruan tinggi dan ada pula dari Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Tamatas) yang memberikan pengarahan dari sisi religiusnya.
“Bukan hanya materi, juga ada praktiknya. Kita memberikan pemahaman agar orang tua tidak salah mengolah menu alternatifnya, agar segera lulus dari stunting,” ujarnya.
Tomi menambahkan, sosialisasi ini juga diikuti oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Tujuannya agar ke depan ketika memiliki anak sudah siap memberikan gizi dan mengerti cara pola asuh yang baik dan benar.
“Kita harapkan pasangan muda yang baru menikah bertambah wawasannya, agar paham bagaimana cara mengasuh bayi atau balita supaya terhindar dari stunting,” pungkasnya. (ST01)