SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pansus II DPRD Bojonegoro mengapresiasi kinerja Pemkab dalam meningkatkan pendapatan Daerah tahun 2021. Hingga 31 Desember 2021, Pemkab Bojonegoro mampu merealisasikan penerimaan pendapatan melampaui target yang ditetapkan. Ditargetkan Rp 4,2 triliun, realisasi penerimaan pendapatan tercapai sebesar Rp 5,2 triliun, atau sebesar 122,78 persen.
“Yang paling besar masih dari dana bagi hasil minyak dan gas bumi hampir Rp 2 triliun lebih,” kata Ketua Pansus II, Lasuri, Selasa (22/03).
Dia mengatakan, pendapatan kedua terbanyak dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola Participating (PI) Blok Cepu, PT Asri Dharma Sejahtera (ADS).
Ia juga menerangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga melampaui target. Ditarget Rp 912 miliar realisasinya Rp 952 miliar, atau 104 persen.
“PAD melampaui target yakni mencapai 104 persen. Untuk dana transfer juga melampaui target yaitu sebesar 129,89 persen,” ucapnya.
Selain itu Pansus II DPRD Kabupaten Bojonegoro, juga mendukung pembangunan pasar hewan di Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen. Lasuri menyatakan pembangunan pasar hewan tersebut memang belum sempurna karena baru memasuki pekerjaan tahap satu.
Untuk pekerjaan tahap dua telah dianggarkan oleh dinas terkait yakni Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro sebesar Rp 4 miliar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021.
“Namun, karena di APBD-P waktunya mepet, maka hasil konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah dianggarkan di APBD 2022,” tuturnya.
Diterangkan masih banyak fasilitas umum yang harus disempurnakan pada bangunan berikutnya. Seperti, toilet, musala, tempat istirahat, dan penghijauan.
“Kita akan ke lokasi untuk ikut mengecek dan mengawasi fasilitas apa saja yang harus dilengkapi,” tambah Lasuri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Sukemi mengatakan, saat ini proses ULP untuk review kebutuhan apa saja yang harus dilengkapi sesuai kebutuhan awal. “Sehingga pelaksanaan tahap kedua sempurna dan sesuai dengan kebutuhan awal,” ucapnya.
Menurutnya, fasilitas tambahan yang akan dibangun nantinya adalah lokasi display sapi indukan atau besar. Karena yang sekarang baru sapi kecil atau anak sapi, tempat penurunan sapi, dan rumah pemeriksaan sapi.
“Target pembangunan bulan Juni tahun ini sudah harus dimulai,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, jika pembangunan pasar hewan dipusatkan di Desa Kedungbondo karena titik lokasi tersebut dianggap strategis terlebih adanya jembatan Bojonegoro-Tuban di Kecamatan Kanor.
Selain itu, lokasi pasar hewan yang lama yakni di Desa Banjarjo, Kecamatan Bojonegoro sudah tidak representatif karena mengikuti perkembangan kota.
Dia menyatakan, jika para pedagang sapi kebanyakan dari timur dan utara Bojonegoro. Harapannya, masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah, cepat dan meningkatkan perekonomian. (ST10)