SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya merespons cepat adanya anak usia 7 tahun yang mengalami cerebral palsy atau sakit pada saraf otak. Respons cepat itu dilakukan dengan memberikan intervensi langsung ke rumah Moch Aryadava Putra Qidzam.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mewakili Wali Kota Eri Cahyadi, mendatangi rumah Aryadava di Jalan Simo Katrungan Baru, Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Selasa (15/2).
Kedatangan Rini serta jajaran Dinas Sosial (Dinsos) dan kecamatan, kelurahan ini, untuk menyerahkan sejumlah bantuan. Di antaranya, kursi roda khusus, pampers anak, susu, makanan frozen hingga kue kering.
Kunjungan ini sekaligus untuk memberikan penguatan motivasi dan semangat kepada orang tua Aryadava. “Adik Arya ini dia termasuk cerebral palsy, dia tidak bisa bergerak, sehingga kita harus beri intervensi,” kata Rini Indriyani seusai menyerahkan bantuan.
Selain memberikan bantuan, Rini menyatakan pemkot sebelumnya juga sempat merujuk Arya agar mendapatkan perawatan secara intensif ke RSUD dr Soewandhie. “Tetapi, karena Arya tergolong sakit khusus, kemudian harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo,” imbuhnya.
Sedangkan orang tua Arya sendiri, juga tercatat Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Keluarganya pun sebelumnya juga telah mendapatkan sejumlah intervensi bantuan sosial. Mulai dari, Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan program permakanan dari kelurahan.
“Kita juga berikan kursi roda khusus. Jadi karena anak ini tidak bisa duduk dan berdiri dengan tegak. Sehingga dengan kursi roda khusus ini dia bisa menampung berat badannya,” katanya.
Bantuan kursi roda adaptif tersebut, merupakan hasil pengajuan Dinsos Surabaya ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof Dr Soeharso, Surakarta. Melalui kursi roda khusus ini, Rini berharap, dapat membantu Arya ketika ingin beraktivitas di luar rumah.
Di sisi lain, istri Wali Kota Eri Cahyadi ini mengimbau masyarakat agar menginformasikan apabila menemukan hal serupa. jika masyarakat menjumpai kasus-kasus sosial lain, bisa disampaikan lewat kader, kelurahan atau puskesmas agar di entry ke aplikasi Sayang Warga.
“Agar bisa kita beri intervensi semaksimal mungkin,” pesan dia. (ST01)