SURABAYATODAY.ID, MALANG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur meresmikan Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard (RSLIB). RS ini sebagai pendukung tempat isolasi terpusat (isoter) untuk melayani pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan di area Malang Raya.
Peresmian RSLIB ini sebagai respon terhadap terus melonjaknya kasus Covid-19 dan status Indonesia yang telah memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa keberadaan RSLIB menjadi pilihan bagi pasien Covid-19 demgan gejala ringan dan tanpa gejala.
“Dengan seluruh ikhtiar dan atas ridho Allah SWT RSLIB sebagai pendukung isoter kita resmikan dan dimulai reaktivasi. Semoga semuanya lancar, nakes dan pasiennya sehat dan cepat sembuh dan bahagia selama berada di sini,” ungkap Khofifah, Selasa (8/2).
RSLIB ini sendiri memililki 320 tempat tidur. Selain itu, juga dilengkapi fasilitas berupa sarana hiburan berupa ruang karaoke dan sarana olahraga berupa tempat gym dan jogging track.
Ia menyebut keberadaan RSLIB akan menjadi pendukung bagi masyarakat yang ingin melaksanakan Isoter. Untuk itu, Khofifah berharap reaktivasi RSLIB bisa menjadi rujukan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif baik bergejala ringan maupun tanpa gejala.
Masyarakat bisa langsung melakukan isolasi secara terpusat dengan di dampingi oleh para tenaga medis yang ada.
“Tolong bagi masyarakat yang bergejala ringan jangan langsung menuju ke rumah sakit. Namun, terlebih dahulu ke isoter. Di isoter ini memiliki fasilitasi lengkap seperti halnya layanan rumah sakit,” terangnya.
Khofifah menambahkan, saat ini RSLIB kondisinya sangat siap didukung oleh tenaga kesehatan (nakes), dan seluruh sistem masih terkoneksi dan terhubung dengan baik. Bahkan, sistem informasi dari kamar ke kamar juga berfungsi sangat baik.
“Dari seluruh RS lapangan yang ada, sistem komunikasi antara nakes dan pasien di RSLIB ini menjadi yang terbaik. Ini selalu saya sampaikan pada saat melakukan pengembangan di RS Lapangan Jember, RS Lapangan Indrapura dalam hal koneksitas antara pasien dan nakes maka referensinya dari sini,” urainya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan upaya promotif preventif, penerapan peduli lindungi di tempat-tempat umum perlu digalakkan kembali. Pasalnya, berdasarkan evaluasi dari Menko Marves dan Kepala BNPN terjadi pelonggatan dan pengawasan penggunaan peduli lindungi di fasum, fasos maupun layanan publik lainnya. (ST02)