SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menaruh perhatian khusus pada kasus kekerasan yang dialami MR, siswa SMPN 49 Surabaya yang menjadi korban pemukulan gurunya. Eri mengunjungi rumah korban di Jalan Kutisari Utara Gang 3.
Tiba di kediaman keluarga itu, Wali Kota Eri disambut dengan hangat. Ia dipersilakan masuk ke kamar kos yang berukuran sekitar 2×3 meter persegi.
Tanpa canggung, Eri memasuki kamar kos itu sembari lesehan. Ia ditemui kedua orang tua MR beserta saudara kembar MR.
Pada kesempatan itu, Ali Muhjayin, ayah MR meminta maaf kepada Wali Kota Eri. Alasannya, dia merasa gara-gara melaporkan seorang guru ke polisi, Kota Surabaya menjadi gempar dan menjadi perhatian nasional.
Sebagai warga Kota Surabaya, ia juga merasa bertanggungjawab untuk meng-adem-kan Surabaya. “Saya mohon maaf Pak. Hanya karena saya, Surabaya menjadi perhatian nasional. Padahal, dari dalam hati yang paling dalam, saya sudah memaafkan beliau (JS, seorang guru yang menganiaya anaknya),” kata Ali.
Bahkan, Ali juga mengaku sudah sangat lega ketika mengetahui bahwa JS sudah tidak lagi mengajar di SMPN 49 dan sudah ditarik ke kantor Dinas Pendidikan Surabaya. Makanya, ia pun mengaku mempertimbangkan untuk mencabut laporannya kepada pihak kepolisian. Sebab, kasus itu sudah ditangani Satreskrim Polrestabes Surabaya.
“Ada kemungkinan. Bahkan besar kemungkinan saya bisa mencabut laporan. Saya masih pertimbangkan, saya perlu shalat istikharah untuk mengambil keputusan,” kata Ali.
Meski begitu, ia memuji Wali Kota Eri yang sangat luar biasa, bisa menjadi pemimpin yang dekat dengan warganya dan memberikan respon yang luar biasa terhadap kasus ini. Bahkan, Wali Kota Eri dinilai sebagai bapak karena sudah bisa mengayomi dan perhatian kepada anak-anak Surabaya, terutama anaknya.
“Kesannya sangat luar biasa sampai dikunjungi Pak Wali ke sini,” ujarnya.
Tak hanya ayahnya yang sudah memaafkan, MR sendiri juga sudah mengaku memaafkan guru yang melakukan kekerasan kepada dirinya. Apalagi, perhatian Wali Kota Eri kepada dirinya dan keluarganya sangat luar biasa, bahkan sampai didatangi ke kos-kosannya.
“Tidak pernah menyangka Pak Eri bisa datang ke sini. Luar biasa, saya senang sekali,” kata MR. (ST01)