SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan pengarahan kepada para guru, kepala sekolah, dan para pengawas di tingkat SD dan SMP yang ada di seluruh Kota Surabaya. Hal itu dilakukannya untuk terus mempertahankan kota layak dan ramah anak.
Kegiatan yang digelar secara daring itu didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Erna Purnawati, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APKB) Tomi Ardiyanto, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nanik Sukristina.
Wali Kota Eri mengatakan, berdasarkan kejadian pada beberapa hari yang lalu, yakni adanya seorang guru yang memberikan hukuman kepada muridnya, menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan di Kota Surabaya. Ia mengingatkan guru adalah orang tua bagi para siswa saat berada di sekolah.
“Sudah cukup ada hal seperti itu, Surabaya ini kota layak dan ramah anak. Masa di coreng dan yang mencoreng adalah orang tuanya sendiri. Sudah ini yang terakhir,” tegasnya, Rabu (2/2).
Di sisi lain, ia juga memahami bahwa yang dilakukan oleh salah satu guru tersebut dilandasi emosi, karena kelelahan saat mengajar, hingga timbullah kejadian tersebut. Maka, ia memastikan hal itu tidak akan terulang lagi.
“Ketika kejadian ini terulang kembali, maka saya pastikan Panjenengan (Anda) akan berhadapan dengan saya. Saya tidak akan membiarkan kezaliman ada di depan mata saya. Sebab, saya akan menjaga kota ini,” kata dia.
Eri meminta agar para guru juga memberikan semangat dan penguatan kepada guru tersebut, karena ia menginginkan adanya rasa kekeluargaan dan kasih sayang di lingkungan sekolah.
“Guru yang kemarin jangan dibahas lagi, karena setiap manusia memiliki kesalahan. Beri penguatan kepada beliau dan beri semangat agar beliau berubah, jangan dijatuhkan,” pinta dia.
Wali Kota Eri kemudian berpesan, agar para kepala sekolah dan pengawas bisa memberikan ruang kepada guru-guru, agar bisa sering berkumpul dan berdiskusi. Sehingga, apabila nantinya terdapat suatu permasalahan, maka kepala sekolah bisa mengerti untuk membantu menemukan solusi.
“Kita boleh tegas dan disiplin dalam mendidik, tapi juga harus didasari dengan hati yang akhlakul karimah. Ini yang saya minta kepada Panjenengan semuanya. Para kepala sekolah adalah para pemimpin yang bisa membawa guru dalam satu perahu besar, yakni perahu pendidikan di Kota Surabaya,” ujar dia. (ST01)