SURABAYATODAY.ID, LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Lampung. MoU berisi kerja sama di bidang pertanian, tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, perindustrian dan perdagangan tersebut ditandatangani Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Mahan Agung Lampung, Jumat (28/1) lalu.
Kerjasama antar provinsi tersebut juga menyasar penguatan kelembagaan serta pengembangan Koperasi dan UMKM, investasi dan penanaman modal, pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia dan beberapa bidang lainnya.
Usai penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kepala Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan Kepala Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Lampung.
Di dalamnya berisikan tentang fasilitasi pengembangan sektor industri dan perdagangan, fasilitasi pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan, fasilitasi pengembangan peternakan dan kesehatan hewan dan fasilitasi peningkatan dan pengembangan sumber daya perkebunan, yang ditandatangani oleh masing-masing Kepala Perangkat Daerah.
Usai penandatangan kerjasama, Gubernur Khofifah menyampaikan, hal ini merupakan upaya penguatan kembali terhadap potensi andalan dan unggulan yang dimiliki kedua provinsi.
“Masing-masing kita memiliki potensi andalan dan unggulan terutama peternakan, pertanian, perkebunan dan tentu industri khususnya industri pengolahan dan perdagangan. Kalau kita bangun strong partnership, akan banyak yang kita persembahkan bagi percepatan pembangunan bagi negeri ini,” ujarnya.
Khofifah mengatakan bahwa salah satu bidang yang dikerjasamakan yaitu pengembangan sektor peternakan. Kerjasama ini diharapkan bisa mendorong terwujudnya swasembada daging.
Dalam pengembangannya, lanjut Khofifah, Provinsi Jawa Timur ditunjang dengan keberadaan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Malang Jawa Timur milik Kementerian Pertanian. Efektivitasnya dapat dirasakan manfaatnya cukup maksimal, begitu juga bagi Provinsi Lampung bisa belajar di BBIB ini.
Ia meyakini kerjasama yang dilakukan antara Jatim dan Lampung ini mampu mendorong terwujudnya swasembada daging. Terlebih, lanjut dia, kebutuhan daging di pasar luar cukup besar. Di antaranya, Brunei Darussalam, Dubai, Qatar dan beberapa negara di Timur Tengah lainnya.
“Ada BBIB Kementan di Jatim, balai besar insemnisasi buatan ini besar manfaatnya . Kalau di Lampung dan beberapa provinsi lain menggenjot kuantitas populasi sapi potong, saya rasa Indonesia bisa segera swasembada daging,” urai dia.
“Tidak hanya itu, kita akan bisa menjadi eksportir. Dalam 3 hingga 4 tahun ke depan, jika diseriusi oleh beberapa provinsi tentu dalam komando Kementan dalam hitungan saya kedepan kita tidak hanya swasembada tapi menjadi pengekspor daging,” imbuh Khofifah. (ST02)