SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Meski terjadi kenaikan angka kasus Covid-19, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen menjaga asesmen Kota Surabaya level 1. Bagi dia, hal ini merupakan tugas penting untuk mengamankan seluruh warga Kota Surabaya.
“Kita menjaga BOR (Bed Occupancy Rate) dan ada 3T (Tracing, Testing, Treatment). Walaupun kasus positif naik, kita masih tetap mempertahankan Surabaya level 1 dan tetap menjaga protokol kesehatan,” tegas dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk tidak khawatir. Sebab, sejak awal pihaknya terus berusaha untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.
“BOR kita saat ini juga 1,92 persen. Kalau kita ini kurang dari 60 persen, maka kita ini dikatakan level 1. Berarti masih banyak (BOR), karena setiap rumah sakit diwajibkan menyediakan tempat tidur untuk Covid-19,” jelas dia.
Selain itu, ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk melakukan tracing dengan perbandingan minimal 1:23. Menurut dia, apabila terjadi kenaikan, hal ini terjadi karena pihaknya melakukan tracing secara massif untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Semakin banyak tidak apa-apa, kita obati. Tapi kalau kita terlambat dan tidak melakukan tracing tepat dan testing yang cepat, maka ini akan menjadi bom waktu,” kata dia.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, ia tak ingin bila terjadi lonjakan kasus Covid-19, khususnya saat varian Delta masuk ke Kota Surabaya. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh Kota Surabaya yang dinilai sebagai salah satu kota yang aman.
“Tidak ada swab hunter, swab massal, dan tidak ada testing yang massif, akhirnya meledak. Ini yang saya tidak mau, sekarang kita masifkan testing dan tracing, nanti baru setelah itu baru kita treatment,” terang dia. (ST01)