SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sebagai upaya untuk mencegah varian Omicron di Kota Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina meminta kepada masyarakat konsisten menerapkan prokes dalam berkegiatan sehari-hari di lingkungan publik.
“Kami juga terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) secara agresif dan massif, kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya, serta memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.
Untuk diketahui, sebelumnya ada empat pasien Omicron yang sebelumnya terpapar akibat melakukan perjalanan ke luar kota. Namun mereka telah dinyatakan sembuh oleh tim medis.
Kemudian, terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi Omicron, yakni sebanyak 13 pasien. Mereka ini juga orang-orang yang telah melakukan perjalanan luar kota dan terdeteksi oleh ITD (Institute of Tropical Disease) secara bergiliran. Beruntungnya, setelah mendapat perawatan di rumah sakit, 12 di antaranya dinyatakan sembuh.
“Masyarakat harus selalu patuh dalam menggunakan aplikasi Peduli Lindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi ataupun kontak erat di tempat umum. Di samping itu, dapat mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum,” jelas dia.
Nanik menambahkan, secara umum gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang terpapar varian Omicron adalah gejala ringan. Sehingga, apabila mempunyai gejala batuk dan pilek, serta telah melakukan perjalanan dengan riwayat perjalanan luar kota yang berisiko, harap segera memeriksakan diri untuk dilakukan swab.
“Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron,” kata dia.
Karena itu, Nanik memastikan bahwa tingkat kesembuhan dari paparan varian Omicron cukup cepat. Maka, ia meminta masyarakat agar tidak panik dan tetap melakukan aktivitas sehari-sehari seperti biasa dengan menerapkan prokes dengan ketat.
“Varian Omicron di Kota Surabaya rata-rata menunjukkan keluhan tanpa gejala sampai dengan gejala ringan, akan tetapi kita wajib tetap waspada terhadap penyebaran varian omicron di manapun berada,” pungkasnya. (ST01)