SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya melalui Disperindag meminta pelaku usaha mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB). Namun banyak masyarakat yang bingung bagaimana cara bisa mendapatkan NIB tersebut.
Situasi ini dirasakan oleh Ormas Jogoboyo Surabaya. Jogoboyo adalah ornas yang ejak awal didirikan berorientasi pada pemberdayaan dan perlindungan masyarakat.
Agustinawati Ketua UKM Ormas Jogoboyo menyampaikan bahwa untuk membantu mendapatkan NIB tersebut, pihaknya menggelar workshop sekaligus membantu pelaku UKM untuk mendapatkan NIB. Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (23/1) di kawasan Tambak Grinsing. Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pelaku usaha kelas menengah dan kecil yang ada di Surabaya.
“Kegiatan ini memang diarahkan untuk membantu pelaku usaha untuk mendapatkan NIB. Sejauh ini memang banyak pelaku usaha yang tidak paham dan kesulitan karena untuk mendapatkan NIB mereka juga harus punya email, sementara sebagian besar dari mereka tidak paham apa itu email,” ungkap Agustinawati.
Ratusan pelaku UKM yang hadir di workshop tersebut merasa sangat terbantu, karena mereka bisa mendapatkan NIB dengan cepat. Sejak Pemkot Surabaya mencanangkan NIB bagi pelaku usaha, banyak pihak yang memanfaatkan celah tersebut dengan memungut biaya pengurusan.
Menurut Agustina, para pelaku UKM merasa berat jika dikenakan biaya yang mencapai ratusan ribu sehingga mereka memilih tidak mengurus.
“Selama ini memang mereka enggan mengurus karena ada biaya pengurusan, meski sebenarnya Pemkot Surabaya menggratiskan. Nah dengan adanya program workshop dan pendampingan pengurusan mereka kembali antusias untuk mengurusnya ,” terangnya.
UKM yang memiliki NIB, menurut Agustina, akan mendapatkan berbagai keuntungan dalam pengembangan usaha. Seperti, mendapatkan akses pelatihan perluasan pasar, mengikuti pameran hingga tidak menutup kemungkinan mendapatkan bantuan permodalan.
Sehingga Ormas Jogoboyo sangat mendorong UKM di Surabaya bisa mendapatkan NIB agar bisa tumbuh dan berkembang di tengah kondisi pandemi covid 19.
“Kita akan terus bergerak membantu UKM agar bisa mendapatkan NIB agar mereka bisa terus berkembang setelah terpuruk imbas covid,” anjut Agustina.
Selain pengurusan NIB, workshop juga membantu UKM untuk bisa mendapatkan merk dan hak paten. Hal ini, kata Agustina, juga penting, agar kreativitas para pelaku UKM tidak dicuri oleh pelaku usaha besar yang mengandalkan permodalan tapi miskin inovasi dan kreativitas.
“Kita juga membantu pengurusan merk dan hak paten agar usaha mereka tetap eksis dan terlindungi,” katanya kembali.
Sementara iru, Mariyah, salah satu peserta workshop mengaku terbantu dengan program pendampingan pengurusan NIB oleh Ormas Jogoboyo. Menurut janda dua anak dan menekuni usaha kuliner tersebut, apa yang dilakukan Ormas Jogoboyo tersebut menjadi jalan keluar dari kebuntuan yang selama ini dia alami dalam mengurus NIB.
Bahkan dia pernah didatangi calo yang mengaku bisa menguruskan NIB dengan memungut imbalan sebesar 400 ribu. “Alhamdulilah ada bantuan dari acara ini. Saya bingung kemana dan gimana ngurusnya. Lha saya pernah didatangi orang yang siap membantu tapi minta bayaran 400 ribu, ya saya mundur saja,’ ujarbya.
“Alhmadulilah dan terima kasih saya sampaikan kepada Jogoboyo yang telah membantu saya dan teman teman UKM di Surabaya ” tutur Mariyah. (ST01)