SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. ITS menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk meningkatkan potensi sumber daya yang terdapat di Kabupaten Blora, Jumat (21/1).
Bupati Blora H Arief Rohman mengatakan, terdapat banyak sekali potensi-potensi yang ada di Blora. Antara lain kerajinan jati, minyak dan gas, tanaman padi, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Blora memiliki komoditas populasi ternak yaitu sapi.
“Populasi ternak kami merupakan populasi terbesar di Jawa Tengah dan terbesar nomor kedua di tingkat nasional,” ujarnya bangga.
Namun, Arief mengungkapkan bahwa Blora masih jauh dari kata makmur. Hal tersebut terjadi karena masih banyak industri-industri pengolahan yang tidak ada di Blora, seperti industri pengolahan daging sapi, pengolahan padi, dan lain sebagainya. Kemiskinan pun di Blora tergolong cukup tinggi.
“Kemiskinan di Blora mencapai peringkat ke-22 (nasional), yaitu sebesar 12,39 persen. Karena hal tersebut, Blora masuk zona merah,” jelasnya.
Menanggapi berbagai permasalahan tersebut, Pemkab Blora mengusulkan beberapa program yang dapat dilakukan bersama institusi lain, seperti Satu Desa, Dua Sarjana, Blora Responsif Gender, Dolan Blora, dan beberapa program lainnya.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari menanggapi bahwa seluruh sivitas akademika ITS siap untuk membantu dalam mengembangkan sumber daya daerah Blora. “ITS tak hanya bersinggungan di pengembangan robotika, namun kami juga membantu dalam rebranding city, pengembangan pariwisata, dan masih banyak lagi,” jelas rektor yang disapa Ashari tersebut.
Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS Dr Eng Trika Pitana, terdapat banyak usulan bentuk kerja sama yang diberikan oleh berbagai tenaga pendidik ITS. Antara lain upaya rebranding city yang diusulkan oleh Direktur Kerjasama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) ITS Tri Joko Wahyu Adi, pengelolaan sistem digital yang diusulkan oleh Wakil Rektor III ITS Ir Mas Agus Mardyanto, dan beberapa usulan lainnya.
Tak hanya dalam bidang pengembangan, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kerjasama Akademik ITS Nur Syahroni mengatakan bahwa ITS akan menyediakan jalur kemitraan bagi siswa-siswi Blora yang ingin menempuh pendidikan lanjut di ITS. Tak hanya itu, ITS pun menyediakan jalur lain, yaitu jalur profesi insinyur untuk lulusan sarjana teknik maupun insinyur.
“Kami juga menyediakan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Eksekutif bagi rekan-rekan pascasarjana yang sibuk di jam kerja,” terangnya.
Terakhir, Arief berharap sivitas akademika ITS dapat mendukung program-program yang diusulkan oleh Pemkab Blora. “Kami berharap bahwa ITS bisa membantu Kabupaten Blora untuk terus berkembang dengan inovasi-inovasinya dari mahasiswa maupun dosennya,” pungkas Arief. (ST05)