SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Kamis (13/1). Ada beberapa lokasi yang didatangi. Salah satunya memantau harga minyak goreng di Pasar Wonokromo.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Deputi Kemenko Perekonomian Rudy Salahudin dan Musdalifah Mahmud, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir, dan Ketua Komisi DPR XI RI Dito Ganinduto.
Selain itu hadir pula Direktur PT HM Sampoerna Elvira Lianita, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, dan Pimpinan Wilayah Bulog Surabaya Ermin Tora.
“Kami mengecek harga operasi pasar, khususnya minyak goreng. Tujuannya untuk mendukung kebijakan pemerintah menekan harga minyak goreng hingga level Rp 14 ribu,” kata Airlangga.
Operasi pasar yang dimaksudkan adalah pada saat bersamaan memang sedang dilaksanakan operasi pasar di halaman Pasar Wonokromo. Beberapa komoditi sembako dijual dengan harga murah.
Selain minyak goreng yang dijual Rp 14 ribu, juga ada telur ras yang dijual Rp 20 ribu per pak. Kemudian beras, cabai, bawang merah dan bawang putih.
Airlangga mengatakan, operasi pasar didukung oleh Bulog serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim. Ia berharap dengan adanya regulasi yang mengatur harga, pekan depan harga minyak goreng sudah turun dan normal.
“Mudah-mudahan minggu depan harga minyak goreng sudah di level Rp 14 ribu melalui kebijakan stabilisasi harga dengan menggelar operasi pasar,” kata Airlangga.
Menurutnya, dengan adanya operasi minyak goreng dengan kisaran harga Rp 14 ribu, menjadi salah satu regulasi yang sedang diatur dalam keputusan Mendag (Menteri Perdagangan) yang telah diterbitkan. Dengan dasar itu, rencananya pada minggu depan harga minyak goreng akan menjadi Rp 14 ribu.
Airlangga Hartarto juga mengatakan dalam operasi pasar ini, selain tersedia minyak goreng dengan harga murah. “Meski harga gula sempat naik sampai Rp 13 ribu, tapi di pasar tadi harganya ada yang Rp 11 ribu, bahkan minyak goreng curah mencapai Rp 17 ribu – Rp 18 ribu. Maka kami akan terus menyatukan dan mendorong penyediaan minyak goreng untuk masyarakat,” jelas dia.
Di sisi lain, mengenai intervensi atau kombinasi bersama yang lainnya, Menko Airlangga menjelaskan, bahwa saat ini Kemendag RI dan Kementerian Pertanian RI sedang berfokus untuk melihat produksi yang dihasilkan petani dan harga yang berkembang di pasar.
“Untuk mewujudkan harga, salah satunya dengan operasi pasar. Selisih harga minyak goreng tertentu yang akan ditanggung pemerintah untuk masyarakat dan penghargaan dengan harga Rp 14.000,” pungkasnya. (ST01)