SURABAYATODAY.ID, LUMAJANG – Selain meninjau jembatan putus akibat lahar dingin Gunung Semeru, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga meninjau dapur umum lapangan di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Lumajang (5/1). Khofifah ingin memastikan permakanan bagi pengungsi erupsi layak dan tercukupi saat transisi tanggap darurat, termasuk menu untuk anak-anak dan lansia.
Khofifah melihat langsung proses pengolahan bahan makanan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), TKSK dan relawan. Setelahnya, ia ikut membungkus nasi sambil berbincang dengan para relawan. Khofifah juga menyempatkan untuk ikut mencicipi makanan yang disajikan untuk pengungsi.
Menurut mantan Menteri Sosial RI itu, makanan yang dimasak di dapur umum lapangan tersebut sangat layak dan higienis. Ia percaya, dengan bantuan pemerintah dan para relawan, gizi korban APG dapat dipenuhi termasuk anak- anak dan lansia.
“Alhamdulillah, ini enak sekali. Saya senang melihat proses memasak dan bahan makanan yang bersih. Insya Allah, dengan sinergitas kita semua, para korban APG Semeru yang saat ini masih ada di pengungsian tidak akan kekurangan gizi,” katanya.
“Insya Allah pembangunan hunian sementara (huntara) dalam satu atau dua bulan ini bisa selesai,” ujarnya.
Kepada para Tagana, gubernur perempuan pertama Jatim itu memberikan apresiasi atas pengabdian yang diberikan. Lebih jauh, ia menyemangati para relawan itu untuk terus melakukan yang terbaik.
“Tagana ini memang luar biasa. Di mana ada bencana dan warga yang membutuhkan bantuan, di sana selalu ada Tagana. Terima kasih banyak dan terus lakukan yang terbaik,” pesannya.
Di akhir, Khofifah mengajak anggota Tagana dan mereka yang turut hadir untuk tetap menjaga stamina dan semangat sampai dapur umum Dinsos Jatim dinyatakan selesai tugasnya di Candipuro.
Sebagai informasi, dapur umum lapangan di Lumajang ini dikelola Dinas Sosial Provinsi Jatim yang kesehariannya dioperasikan oleh anggota Tagana, TKSK dan relawan. Biasanya ada sekitar 20 orang setiap harinya yang bertugas untuk memasak.
Selain Tagana Lumajang, Tagana dari seluruh kabupaten/kota di Jatim turut bergantian membantu. Tak hanya itu, Tagana beserta para mitranya juga ikut menyumbangkan bahan makanan.
Dalam satu hari, dapur umum lapangan dapat memproduksi 3 ribu nasi bungkus untuk tiga kali makan. Biasanya mereka akan mengantarkan langsung ke tempat-tempat pengungsian. Di antaranya di SMP Negeri 1 Candipuro, SMA Negeri 1 Candipura, SD Jarit 1, SMP Negeri 2 Pasirian, Balai Desa Sumber Wuluh, dan Balai Desa Candipuro. (ST02)