SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menyatakan varian Omicron sudah masuk ke Surabaya. Di Kota Pahlawan, ada satu kasus yang terkonfirmasi virus tersebut.
Kasus tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang keluar pada tanggal 2 Januari 2022 lalu. Sedangkan satu kasus positif RT-PCR yang merupakan kontak erat pasien Omicron, masih berstatus Probabel Omicron.
Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Ia menyatakan status Probabel Omicron itu berdasarkan hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF) yang keluar pada 4 Januari 2022 lalu. Sedangkan pasien omicron saat ini menjalani isolasi di rumah sakit dengan kondisi baik dan bergejala ringan.
“Sedangkan kasus probabel omicron, juga menjalani isolasi di RS dan kondisinya baik dan tidak bergejala,” ungkap Nanik Sukristina, Rabu (5/1).
Ia menjelaskan pasca ditemukannya kasus Omicron ini, Dinkes langsung tanggap. Pihaknya melakukan tracing secara intensif dan massif serta konsisten dengan melibatkan sejumlah pihak.
“Mulai dari Puskesmas, RS, Satgas Covid-19 di wilayah serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang memfasilitasi koordinasi dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan),” ungkap dia.
Selain itu, kata dia, Dinkes Surabaya juga menerapkan sejumlah sistem surveilans untuk mencegah penyebaran kasus tersebut. Antara lain, membuat Surat Edaran (SE) kepada direktur rumah sakit dan Puskesmas se-Kota Surabaya tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron. Lalu, upaya penemuan secara aktif kasus Covid-19 terus dilakukan di Organisasi Perangkat daerah (OPD) atau instansi pemerintahan, kelurahan, kecamatan, pertokoan, mal dan sekolah.
“Kasus positif Covid-19 yang ditemukan ini selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan mengirim sampel untuk diperiksa dengan metode SGTF (S Gene Target Failure) yang dikirim ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Surabaya dan WGS yang dikirim ke ITD (Institute of Tropical Disease) Unair,” tambahnya.
Tak hanya itu, Nanik juga menyatakan, bahwa Dinkes Surabaya juga intens mencari kontak erat semua kasus konfirmasi Covid-19 maupun yang telah terkonfirmasi varian Omicron. Selanjutnya, setiap kontak erat tersebut, dilakukan pengambilan swab dan diperiksa dengan metode SGTF dan WGS.
“Kami juga melakukan isolasi kepada kasus yang terkonfirmasi Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan di tempat yang sudah disediakan, yakni di Hotel Asrama Haji (HAH), serta melakukan karantina kepada kontak erat kasus konfirmasi Covid-19,” paparnya.
Tak hanya itu, Dinkes juga melakukan pengawasan dan pemantauan kepada kasus konfirmasi Covid-19 beserta kontak erat di tempat isolasi/karantina. “Untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat, maka dirujuk ke RS rujukan di Kota Surabaya,” imbuhnya.
Sebagai diketahui, ada sebanyak 38 RS rujukan Covid-19 di Kota Surabaya dengan Isoter yang disediakan pemkot di HAH. Dengan rincian, tempat tidur (TT) RS rujukan sebanyak 2.886 TT dan isoter di HAH sebanyak 899. (ST01)