SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Perdagangan Kota Surabaya bergerak cepat setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua UMKM Surabaya mengantongi izin usaha. Mereka langsung “jemput bola” menggelar road show keliling ke 31 kecamatan Surabaya melakukan sosialisasi sekaligus mendampingi para pelaku UMKM dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Kita (Dinas Perdagangan) bersinergi dengan pihak kecamatan dan teman-teman DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) menggelar road show. Kita mulai awal Desember hingga selesai kemarin,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Perdagangan Kota Surabaya Farida Fitrianing Arum, Selasa (28/12).
Menurut dia, dalam sehari pihaknya bisa melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan di 3-4 lokasi. Rata-rata setiap lokasi atau setiap kecamatan menghadirkan sekitar 50 pelaku UMKM, bahkan ada yang sampai 100 UMKM.
“Kalau kita hitung setiap kecamatan 50 UMKM, berarti di bulan Desember saja total ada 1.550 UMKM yang sudah kita bantu menguruskan izin usahanya atau NIB-nya. Karena setiap sosialisasi itu, kita juga langsung dampingi mengurus NIB-nya hingga selesai, dan prosesnya kita permudah dan cepat,” tegasnya.
Selain itu, persyaratannya juga sangat mudah, para pelaku UMKM itu cukup membawa KTP Surabaya, harus punya email aktif, harus punya NPWP, dan gadget yang support. Jika itu sudah lengkap semuanya, lalu tim pendamping dari Dinas Perdagangan dan DPMPTSP mendampingi pengisiannya.
“Jadi, sekitar sejam itu sudah selesai. Bahkan, bisa lebih cepat asal paham pengisiannya di sistem,” ujarnya.
Sebelumnya, akhir November 2021 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memang meminta jajaran Dinas Perdagangan Kota Surabaya untuk melakukan pendampingan kepada UMKM Surabaya dalam pengurusan izin usaha. Bahkan, ia menargetkan semua UMKM itu harus segera mengantongi izin.
“Saya sudah meminta teman-teman Dinas Perdagangan untuk mendampingi para pelaku UMKM supaya semuanya mendapatkan izin usaha. Izinnya pun harus dipermudah,” tegas Wali Kota Eri akhir November lalu.
Menurutnya, ini sangat penting untuk bisa mendeteksi keberadaan UMKM di Surabaya. Misalnya UMKM yang bergerak di bidang kue berapa, yang bergerak di bidang jahit berapa, sepatu berapa dan sebagainya.
“Ini fungsinya nanti berhubungan dengan intervensi atau bantuan yang akan diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada UMKM itu,” ujarnya. (ST01)