SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin atau FJN memberikan penghargaan tokoh nuda nahdliyin inspiratif Jawa Timur Tahun 2021 kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Penghargaan ini diberikan lantaran Wali Kota Eri dinilai sebagai tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang dapat menginspirasi anak-anak muda.
Penghargaan tersebut, secara langsung diserahkan oleh Koordinator Forkom Jurnalis Nahdliyin, Muhamad Didi Rosadi bersama sejumlah perwakilan FJN kepada Wali Kota Eri Cahyadi di ruang kerjanya, Balai Kota Surabaya, Senin (27/12).
Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada FJN karena sudah diberikan kepercayaan sebagai salah satu tokoh muda inspiratif dari kalangan Nahdliyin. Bagi dia, penghargaan ini akan jadi pemicu untuk memberikan yang terbaik baik masyarakat Kota Surabaya, dan terutama warga Nahdliyin.
“Insya Allah dengan kebersamaan kita, dengan gotong-royong kita, dengan inspirasi yang sudah diberikan kepada saya, Insya allah kita bisa memberikan yang terbaik bagi warga nahdliyin di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri seusai menerima penghargaan.
Dalam kesempatan itu, Eri juga mengajak jurnalis yang tergabung bersama FJN untuk bersama-sama berjuang memerangi kemiskinan di Kota Surabaya. Tentu saja pemerintah tak akan bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Mari kita bersama-sama ikhtiar, berjuang untuk melepaskan kemiskinan atau apa saja yang belum pas di Surabaya. Karena menurut saya, dengan kebersamaan inilah yang bisa membangkitkan,” ujarnya.
Apalagi Eri menilai, bahwa saat ini adalah waktunya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena, tempat-tempat fenomenal seperti Sentra Ikan Bulak (SIB), Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jembatan Suroboyo hingga Jembatan Sawunggaling, sudah dibangun oleh para pemimpin pendahulu.
“Tempat-tempat yang fenomenal sudah dibagun oleh wali kota – wali kota sebelumnya. Nah, tinggal sekarang ini bagaimana kita menggerakkan ekonomi masyarakat,” papar dia.
Sementara itu, menuju satu abad atau 100 tahun NU pada 2026 mendatang, Eri juga berharap, Muktamar NU yang ke-35 nanti dapat dilaksanakan di Kota Surabaya. Keinginannya ini tentu bukan tanpa dasar, karena Surabaya sendiri merupakan kota lahirnya NU pada 1926 silam.
Terlebih lagi, kata dia, ketika Resolusi Jihad diserukan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, kala itu para ulama dan kyai berkumpul di Kota Surabaya. Bahkan seluruh warga dari berbagai etnis, suku bangsa dan agama berjuang bersama di Surabaya untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada pertempuran 10 November 1945
“Saya berharap, Muktamar (NU) yang ke 35, yang satu abad besok ini bisa dilakukan di Surabaya. Insya Allah kita akan melihat bahwa Nahdlatul Ulama, Resolusi Jihadnya di Surabaya, kantor PBNU pernah di Surabaya dan Muktamar juga pernah dilakukan di Surabaya,” tuturnya. (ST01)