SURABAYATODAY.ID, TRENGGALEK – Kementerian Sosial memberikan perhatian khusus terhadap wilayah selatan Jawa Timur. Hal ini seiring dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan ada ancaman gempa dan tsunami.
Perhatian ini ditunjukkan kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini di wilayah Trenggalek, Sabtu (25/12). Risma menyusuri wilayah selatan Jatim, satu di antaranya di kawasan Pantai Prigi dan sekitarnya.
Bersama Bupati Trenggalek Muhamad Nur Arifin, Mensos Risma memetakan wilayah yang aman jika terjadi bencana baik gempa atau tsunami. Ia ingin ada ada penanganan cepat, termasuk titik evakuasi, posko dan penyaluran bantuan.
Menurut Risma, langkah pemetaan tersebut sebagai upaya untuk meminimalkan korban dan mempercepat penyaluran bantuan dan pemulihan wilayah terdampak.
“Ini kita lakukan sebagai upaya preventif. Kita tidak berharap bencana terjadi. Namun jika terjadi setidaknya sudah ada upaya penyelamatan secara terintegrasi sehingga bisa maksimal,” katanya.
Dikatakan, upaya yang terintegrasi itu tentang lokasi untuk evakuasi. “Maupun nantinya pemenuhan logistik bagi pengungsi,” ujar Risma.
Dalam pemetaan tersebut, Risma juga minta kepada Tagana benar-benar memperhatikan jalur evakuasi. Karena, menurut Mensos Risma, bencana merupakan kejadian yang luar biasa sehingga perlu pemikiran yang detail untuk proses penyelamatan.
Situasi ini harus dipahami oleh Tagana setempat sehingga upaya penyelamatan dan penyiapan logistik bisa berjalan dengan baik.
“Kami yang di Jakarta tidak tahu secara detail kondisi lapangan. Karenanya saya berharap teman teman Tagana dan aparat daerah bisa melalukan pemetaan wilayah yang terancam, sehingga tempat evakuasi, jalur evakuasi dan penyaluran logistik bisa aman dan maksimal,” terang dia.
Ia menjelaskan Lumbung Sosial pun juga telah disiapkan Kemensos di Kabupaten Trenggalek. Kata Risma lumbung sosial tersebut akan bisa bergerak cepat memenuhi kebutuhan pengungsi.
Berbagai kebutuhan pangan, kebutuhan untuk anak anak dan juga lansia serta wanita telah siap di lumbung sosial tersebut.
“Ini akan bisa membantu pemda dalam pemenuhan kebutuhan pengungsi dalam waktu dekat, khususnya jika ada pasca bencana,” jabarnya.
Di sisi lain, Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin menyampaikan bahwa sejak ada berita dari BMKG, pihaknya telah melakukan koordinasi langsung dengan semua jajaran. “Bahkan kita juga sudah membuat peta dan memberikan tanda khusus terkait wilayah terdampak,” ujarnya.
Sementara itu terkait upaya edukasi warga akan ancaman gemp dan tsunami, Bupati Nur Arifin menyampaikan bahwa tahun depan akan ada festival tsunami. Ini merupakan langkah untuk mengajak partisipasi aktif warga menghadapi ancaman bencana.
Dengan langkah ini ia meyakini warga akan bisa mengerti dan melakukan upaya penyelamatan untuk dirinya, keluarga ataupun lingkungan sekitarnya.
“Tahun depan kita akan menyelenggarakan festival tsunami. Kita harapkan ini bisa mengedukasi masyarakat untuk tanggap situasi akan ancaman gempa dan tsunami. Ya kita tidak berharap, tapi jika terjadi ada upaya menghindari,” lanjut Nur Arifin.
Bupati Trenggalek juga menyampaikan terima kasih kepada Mensos yang memberikan perhatian terhadap wilyahnya. Upaya Mensos Risma menurut Arifin adalah langkah nyata pemerintah pusat dalam melindungi wargany dari ancaman bencana besar.
“Apresiasi saya untuk Bu Mensos Risma karena berkenan datang langsung ke lokasi yang dinilai berpotensi terdampak bencana. Ini bukti bahwa pemerintah selalu hadir melindungi warganya dari berbagai ancaman, khususnya bencana alam,” tambah dia. (ST01)