SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Prestasi gemilang kembali ditorehkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa atas berbagai upaya yang dilakukannya dalam menangani pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang diakibatkan. Kali ini, Gubernur Khofifah menorehkan penghargaan dalam ajang Obsession Award 2021 dengan kategori Best Regional Leaders.
Obsession Award sendiri merupakan ajang penghargaan yang diberikan untuk para tokoh, korporasi dan lembaga yang dinilai memiliki capaian luar biasa dalam meningkatkan perekonomian serta berperan penting dalam memutus rantai penularan Covid-19. Obsession Award merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Obsession Media Grup dan telah memasuki pelaksanaan yang ke 17.
Penghargaan berupa trophy dan piagam tersebut diserahkan oleh Komisaris Utama Obsession Media Group Ridwan Hisjam di Ritz Carlton Hotel Jakarta. Predikat Best Regional Leaders merupakan penghargaan kedua yang diterima Gubernur Khofifah dalam ajang ini.
Sebelumnya Khofifah juga pernah menerima penghargaan pada ajang serupa dengan kategori Best Excutive saat menjabat Menteri Sosial RI pada tahun 2017. Selain Gubernur Jatim, kategori Best Regional Leaders juga diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Bupati Bogor Ade Yasin.
Gubernur menyatakan terimakasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah bersinergi dalam mendukung penanganan pandemi Covid-19 serta upaya percepatan pemulihan ekonomi. Saat ini, 38 kabupaten/kota di Jatim telah berstatus zona kuning atau resiko penularan rendah. Ini membuktikan bahwa penanganan Covid-19 terus menunjukkan pelandaian yang menggembirakan.
“Keberhasilan dalam penanganan Covid-19 sesungguhnya merupakan hasil kerja keras semua pihak. Dukungan segenap Forkopimda Jatim, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh sektor yang bergerak di bidang ekonomi. Kita perlu terus berikhtiar untuk menghadapi Covid-19 dan menyambut Optimisme Jatim Bangkit di tahun 2022,” tutur Khofifah.
Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini pemerintah berupaya memaksimalkan vaksinasi untuk anak usia 6-12 tahun. Proses vaksinasi ini perlu terus dikejar untuk mendorong terlaksananya pembelajaran tatap muka. Sehingga, anak-anak di Jawa Timur dapat kembali mengikuti pembelajaran tatap muka bersama para guru di kelas.
Khofifah menegaskan, kekompakan di semua lini dari hulu hingga hilir merupakan modal utama sebagai social capital yang begitu tinggi di Jatim. Menurutnya, partisipasi masyarakat Jatim sangat luar biasa dan terbukti menjadi modal sosial untuk senantiasa bergerak maju dan melompat lebih jauh lagi.
“Tanpa kerjasama dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten- kota hingga desa pencapaian ini tidak akan kita raih. Dukungan dari pemerintah pusat luar biasa, peran forkopimda dan para bupati/walikota serta kepala desa/ kelurahan merupakan social capital yang sangat luar biasa,” urainya. (ST02)