SURABAYATODAY.ID, JEMBER – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi wilayah terdampak gempa di Desa Ambulu, Dusun Krajan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember dilanjutkan ke pantai Watu Ulo sentra gempa, Sabtu (18/12).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah menyempatkan diri berbincang dengan warga setempat yang rumahnya mengalami kerusakan. Salah satunya yaitu Sairi dimana sebagian rumahnya ambruk dengan atap yang hancur.
“Pripun Bapak-Ibu? Mugi-mugi sehat semua nggih. Sabar nggih Bapak/Ibu, Insya Allah kami bersama-sama Pak Bupati mencari solusi untuk Panjenengan semua,” sapa Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI itu memastikan bahwa perbaikan rumah dan fasilitas umum yang terdampak gempa akan dilakukan sesegera mungkin. Untuk data total perbaikan pada rumah rusak berat, rusak sedang akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk dapat dicover BNPB, ataupun bisa dari BPBD kabupaten dan BPBD provinsi.
“Perbaikan as soon as possible ada tingkat urgensi terutama untuk warga yang kondisi rumahnya mengkhawatirkan jikalau ada gempa susulan atau ada angin khawatir genteng jatuh,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Khofifah juga memberikan bantuan pada Kabupaten Jember untuk mereka yang terdampak. Bantuan penanganan gempa bumi untuk Kab. Jember tersebut berupa dana sebesar Rp 500 juta. Ada pula bantuan berupa 40 selimut, 200 paket sembako, 10 lembar terpal, 30 dus mie instan, 30 dus air mineral, dan 25 paket sandang.
Sebagai informasi, gempa berkekuatan 5,1 SR terjadi pada Kamis (16/12) pukul 06:01:33 WIB. Gempa berpusat pada lintang 8.55 LS, bujur 113.49 BT dengan kedalaman 10 Km. BMKG memastikan bahwa kekuatan 5,1 SR ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Meskipun demikian, gempa tersebut dirasakan di Jember dengan intensitas IV MMI, Kab. Banyuwangi dengan intensitas II-III MMI, Kab. Malang dengan intensitas II MMI, Kab. Lumajang dengan intensitas I-II MMI, Kab. Bondowoso dengan intensitas I-II MMI, serta Kab. Trenggalek yang berintensitas I-II MMI.
Berdasarkan data BPBD setempat, sedikitnya terdapat 46 unit rumah yang mengalami kerusakan. Di mana, 34 unit mengalami rusak ringan, 11 unit mengalami rusak sedang, dan 1 unit mengalami rusak berat. Sementara, 5 unit fasilitas umum berupa 4 sekolah dan 1 gedung juga terdampak gempa tersebut.
Sementara, 6 warga mengalami luka ringan. Di antaranya adalah Siti Ulfia (30 tahun), Tari (75 tahun), Abd. Rosid (-), Endang Susilowati (19 tahun), Solikin Hermanto (52 tahun),dan Dewi Maratus S. (13 tahun). (ST02)