SURABAYATODAY.ID, KEDIRI – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan SMAN 5 Taruna Brawijaya di Kota Kediri. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi menyatakan dalam kurun 2019-2021 ini, Pemprov Jatim melalui APBD telah membangun beberapa sarana prasarana dalam peningkatan fasilitas SMAN 5 Taruna Brawijaya.
Di antaranya pembangunan asrama, ruang makan, mebeler, media pendidikan, dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). “Saat ini asrama yang sudah dapat dioperasikan baru satu asrama yang menampung 200 siswa,” katanya.
Dikatakan, saat ini masih ada 400 siswa yang tidur di kelas dan ada juga yang kos di depan sekolah. Di tahun 2020/2021 ini akan tambahan satu asrama lagi yang sedang dalam penyelesaian bulan Desember 2021 ini.
Harapannya, asrama dapat dimanfaatkan mulai awal 2022. “Sehingga 400 siswa berasrama, kekurangan satu asrama lagi sudah diusulkan kepada gubernur Jatim untuk dialokasikan APBD 2022, sehingga semua siswa klas X, XI, dan XII yang berjumlah sekitar 600 siswa pada awal tahun 2023 sudah bisa tinggal di asrama semua,” jelasnya.
Wahid juga menyatakan terimakasih kepada Wali Kota Kediri , Abdullah Abubakar yang telah menghibahkan tanah seluas 3,5 Hektar untuk perluasan SMAN 5 Taruna Brawijaya. Juga kepada komite sekolah yang telah membantu pengembangan sarana prasarana.
Selain peresmian SMAN 5 Taruna Brawijaya, Wahid juga menerangkan jika dilakukan prosesi pembaretan untuk peserta didik baru. SMAN 5 Taruna Brawijaya adalah miniatur pendidikan berbangsa dan bernegara, karena di sini siswa berasal dari berbagai provinsi, berbagai suku dan agama, namun tetap bersama.
Setelah proses penerimaan siswa baru yang sangat ketat, melalui seleksi administratif, tes fisik, tes kesehatan, tes psikologi, tes potensi akademik, maka siswa yg diterima selanjutnya harus mengikuti masa basis.
“Siswa dikarantina selama 3 bulan untuk mendapatkan pembelajaran awal tentang kesamaptaan dan kepemimpinan untuk menyiapkan mental dan fisik agar dpt mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan baik di SMAN 5 Brawijaya,” jabarnya.
Kemudian, masa basis diakhiri dengan pembaretan sebagai simbol siswa telah lulus dan siap mengikuti KBM di SMAN 5 Taruna Brawijaya.
“Dengan pembaretan ini, masyarakat juga bisa melihat bahwa siswa SMAN 5 Taruna Brawijaya memiliki sosok yang tangguh, disiplin dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat,” pungkasnya. (ST02)