SURABAYATODAY.ID, LUMAJANG – Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahono bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meninjau beberapa titik Posko Bencana di Kab. Lumajang. Ini sebagai upaya pengawasan dan percepatan penanganan dampak awan panas guguran (APG) yang terjadi di lereng Gunung Semeru.
Selain di posko bencana di kantor Kecamatan Pasirian, rombongan juga meninjau posko pengungsian di lapangan Candipuro, Lumajang. Posko pengungsian yang terletak di SDN Sumberejo dan Pondok Pesantren Ulul Albab di Kecamatan Candipuro tak luput dari peninjauan.
Heru Tjahjono menyampaikan bahwa kunjungannya bersama Kasad ingin memastikan bahwa para pengungsi, dapur lapangan, hingga posko kesehatan bisa beroperasi dengan semaksimal mungkin.
Dikatakan, para pengungsi seluruhnya dalam keadaan sehat dan terlihat gembira. Karena, kebutuhan dasar mereka terpenuhi dan terlayani dengan baik.
Hal itu, sebut Heru, merupakan hal yang penting. Mengingat kesehatan mental para pengungsi perlu diperhatikan. Ia berpesan agar sebisa mungkin, para pengungsi senantiasa menghibur satu sama lain.
“Kebutuhan para pengungsi kami pastikan terpenuhi secara sandang, pangan, papan. Tapi bukan cuma itu, batin mereka juga harus senantiasa tenang dan terhibur,” katanya.
Ia beserta rombongan menyempatkan diri untuk ngobrol dan bergurau dengan para pengungsi. Bantuan sosial dari KASAD juga disalurkan.
“Kami dari pemprov senang melihat para pengungsi tampak berbahagia karena kebutuhan mereka terpenuhi. Kami sebaik mungkin mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Memenuhi kebutuhan lahir dan batin,” kata Heru.
Terkait perkembangan seputar situasi APG Gunung Semeru, Heru menjelaskan, bahwa berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 12 Desember 2021, penanganan dan pencarian menginjak hari kesepuluh. Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo terdampak paling parah.
Sebanyak 9.118 pengungsi tersebar di 115 titik. Korban tercatat mengalami kerugian sebanyak 2.970 unit rumah, 31 fasilitas umum, hingga 764 ekor ternak. Sampai saat ini, Gunung Semeru berada pada level 2 (waspada).
Sementara korban meninggal tercatat 46 jiwa. Sembilan orang dinyatakan hilang dan dalam pencarian, 18 orang mengalami luka berat. Mereka dirawat di rumah sakit Pasirian dan Bhayangkara. Sedang 12 pasien luka ringan dan dirawat di puskesmas sekitar.
Sementara di sela-sela peninjauan, Kasad Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan bahwa logistik di Pendapa Kabupaten Lumajang dalam kondisi aman. Menurutnya, lembaga dan stakeholder sudah bergabung untuk ikut membantu menangani bencana.
“Mengerahkan secara maksimal agar tidak ada kendala di lapangan,” ungkapnya.
“Kesiapan posko di sini sudah lengkap dan mendukung, dari TNI AD dan juga kepolisian. Kami akan sebaik mungkin mengupayakan proses search and rescue,” tambahnya.
Lebih lanjut Dudung menjelaskan, saat ini proses search and rescue sangat bergantung pada cuaca. Sedangkan TNI AD didukung Pemprov Jatim dan pemerintah daerah telah siap secara materil dan personel.
“Kami sudah mendapat instruksi dari pemerintah daerah untuk merelokasi kampung-kampung terdampak, dan mengevakuasi korban yang ada. Kendala utama adalah hujan yang sering turun deras,” sebutnya. (ST02)