SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya masih terus menggelar kegiatan penemuan kasus aktif (swab case finding) di lingkungan perkantoran. Pelaksanaan tersebut, menyasar pada 10 persen dari total pegawai untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyampaikan, hasil dari pelaksanaan tes swab tersebut, tidak ditemukan kasus baru. Artinya, selama dua hari pelaksanaan, para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya dinyatakan negatif Covid-19.
“Tahap pertama kami mulai untuk ASN. Sebanyak 428 ASN sudah di tes swab dan hasilnya negatif semua,” ujar Febri.
Ia menerangkan, sebanyak 428 ASN tersebut, berasal dari 21 Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Yakni, Administrasi Pemerintahan (Adpem) sebanyak 11 orang, Bagian Hukum sebanyak 44 orang, Badan Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah (BAPOD) 15 orang, Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) 7 orang.
Selanjutnya, Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (BLP2A) 14 orang, Hubungan Masyarakat (Humas) 4 orang, Bagian Kerjasama 52 orang, Bagian Umum Protokol 18 orang, Dinas Koperasi 19 orang, dan Dinas Penanaman Modal 2 orang.
Selain itu Dinas Perdagangan 18 orang, Dinas Perpustakaan 43 orang, Dinas Pariwisata 27 orang, Dispendukcapil 19 orang, Dinas Pemuda dan Olahraga 17 orang, Dinas Perpustakaan dan Arsip 3 orang.
Ada pula Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) 13 orang, Dinas Pemadam Kebakaran orang, dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) 23 orang.
“Tahap pertama ini digelar hingga 6 Desember 2021 mendatang. Tahap kedua, yakni pada tanggal 2 Desember untuk lingkungan BUMD dan tahap ketiga pada tanggal 3 Desember untuk lingkungan BUMN, serta dilanjutkan ke perusahaan swasta,” terang dia.
Febri menjelaskan, bahwa pelaksanaan tes swab 10 persen tersebut, berdasarkan Surat Eradan (SE) wali kota Surabaya tentang antisipasi lonjakan kasus covid-19 melalui penemuan aktif kasus.
“Kami juga memperhitungkan jumlah pegawai. Apabila, jumlah pegawai di atas 50 orang, maka akan dilakukan tes swab sebanyak 10 persen, tapi kalau itu di bawah 50 orang, maka seluruh pegawai di tempat kerja tersebut akan kami lakukan tes swab,” jelas dia.
Selain untuk mengawasi dan mengendalikan laju Covid-19 di Kota Surabaya, Febri mengatakan, bahwa pihaknya juga terus menggelar swab hunter dan vaksin hunter di tiap kelurahan. Hal ini dilakukan agar warga Kota Surabaya tidak abai dengan penerapan protokol kesehatan.
“Meskipun berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per Kamis (25/11) terdapat 9 orang positif Covid-19, maka kita tidak boleh abai dalam penerapan protokol kesehatan,” kata dia. (ST01)