SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Banyaknya limbah batok kelapa yang terbuang atau belum termanfaatkan bisa menimbulkan permasalahan lingkungan. Merespon hal tersebut, tim dari Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) melalui pemanfaatan arang batok kelapa sebagai media filtrasi air sekaligus media pembelajaran.
Menurut Linda Silvia MSi, ketua tim, KKN Abmas yang dilaksanakan di SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, Jombang ini juga ditujukan agar pengaplikasian pelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari bisa lebih mampu dipahami oleh para siswa. Selain itu, agar guru pengajar memiliki strategi pembelajaran yang aplikatif supaya siswanya tertarik terhadap mata pelajaran fisika.
Linda mengungkapkan, pemanfaatan media filter air berupa limbah batok kelapa disebabkan keberadaan batok kelapa yang melimpah di daerah Jombang. Lebih dari itu, masih ada beberapa daerah di kabupaten tersebut yang menjadi daerah rawan air bersih.
“Dalam konteksnya, batok kelapa merupakan media yang efektif untuk digunakan sebagai media filter air,” ungkapnya.
Dikatakan lebih lanjut, dipilihnya Jombang sebagai lokasi abmas mempertimbangkan jaraknya yang dekat dengan kampus ITS di Surabaya, sehingga memudahkan transportasi dan akomodasi di saat kondisi pandemi. Terlebih di sekolah tersebut jumlah siswa yang ada dan berasal dari berbagai daerah banyak.
“Diharapkan siswa yang mengikuti kegiatan ini mampu mengaplikasikan di daerah masing-masing dan mau memberikan informasi kepada sekitar,” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan, proses ini diawali dengan pencarian sekolah yang akan bekerja sama untuk program abmas tersebut. Kemudian dilakukan pemaparan terhadap kepala sekolah dan guru fisika mengenai rencana abmas. Lalu dilanjutkan dengan proses persiapan alat dan bahan filter air serta pembekalan pengetahuan terhadap mahasiswa KKN yang terlibat.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan media filter dan water quality tester beserta instalasinya. Selain itu, diberikan penjelasan mengenai cara pembuatan dan prinsip kerja alat serta cara merawat media filter.
“Sebelum ditutup, ditunjukkan praktik cara pengambilan data sebelum dan sesudah filtrasi oleh para mahasiswa KKN,” terangnya.
Linda menyampaikan, output yang diinginkan melalui kegiatan tersebut adalah agar pemahaman guru fisika dan siswa mengenai pemanfaatan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkat. Yakni dalam hal filter air dengan pemanfaatan limbah batok kelapa.
“Ke depannya, peningkatan kualitas air di SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, Jombang diharapkan dapat lebih optimal,” tandasnya. (ST05)