SURABAYATODAY.ID, PAMEKASAN – Perhelatan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Tingkat Provinsi Jatim yang telah digelar sejak (3/11) lalu di Pamekasan berakhir. Penutupan tersebut ditandai dengan penyerahan Piala Gubernur Jawa Timur kepada juara umum MTQ XXIX Jatim yakni Lamongan.
Piala tersebut diserahkan langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Lapangan Nagara Bhakti Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan, Rabu (10/11) malam. Selain Lamongan yang meraih juara umum, peringkat selanjutnya diraih Sidoarjo di peringkat kedua, Tuban di peringkat ketiga, Gresik di peringkat keempat, dan Lumajang peringkat kelima.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukurnya karena gelaran MTQ Jatim kali ini berjalan lancar, aman, tertib dan sukses. Hal inni baik sukses penyelenggaraan, sukses protokol kesehatan, sukses pemberdayaan ekonomi, serta sukses membangun atmosfer nilai-nilai Qurani.
“Semoga MTQ ini menjadi penguatan kebersatuan kita, mempererat ukhuwah Islamiyah kita, dan bahwa dari spirit MTQ ini akan mendorong bangkitnya Jatim yang kita cintai ini” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan musabaqah ini memiliki makna penting dan sarat dengan nilai-nilai sakral yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di mana kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran spiritual tentang arti pentingnya ajaran Alquran sebagai motivasi dan pedoman dalam membangun kepribadian umat Islam dewasa ini.
“Mari kita jadikan MTQ ini tidak hanya sekedar ajang untuk mengukir prestasi semata, melainkan lebih dari pada itu sebagai sarana perekat rasa kebersamaan, sarana membangun kekuatan berdasarkan nilai-nilai Islami dalam rangka menyukseskan pembangunan untuk Jatim yang aman dan sejahtera,” katanya.
Makna-makna Qurani yang telah dibangun pada kegiatan MTQ ini, lanjutnya, hendaknya menjadi kekuatan untuk Jatim Bangkit. Selain itu, pemahaman dan pengetahuan terhadap Alquran akan menjadi satu kekuatan yang luar biasa dalam membangun tatanan akhlaqul karimah dalam diri maupun keluarga, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Saya berharap nilai-nilai Qurani ini akan menjadi kekuatan kita untuk membangun masyarakat Jatim yang lebih baik, sejahtera lahir dan batin,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah berharap MTQ ini tidak hanya dipahami sebagai kompetisi. Namun sesungguhnya merupakan salah satu momentum syiar islam atau dakwah untuk lebih memasyarakatkan budaya baca, tulis dan pemahaman Alquran kepada masyarakat, agar kandungan nilai-nilainya dapat teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Apabila hal tersebut sungguh-sungguh kita upayakan, Insya Allah suasana religius yang sangat terasa pada saat penyelenggaran MTQ ini, tidak berlalu ketika kegiatan ini selesai, namun tetap menjiwai seluruh dinamika kehidupan masyarakat baik di Pamekasan, maupun seluruh masyarakat Jatim,” jelas dia. (ST02)