SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bangga atas capaian inovasi dan terobosan yang dilakukan dua perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Dua perguruan tinggi itu yakni Universitas Airlangga dan Insititut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Di momen peringatan Hari Pahlawan, dua perguruan tinggi yang juga lahir pada 10 November tersebut menurut Khofifah mampu memberi sumbangsih besar kepada Indonesia. Universitas Airlangga berhasil mengembangkan vaksin merah putih yang telah selesai uji pra klinis dan rencananya akan dilakukan uji klinis dalam waktu dekat.
Vaksin Merah Putih ini, bahkan sudah diserahkan dari Unair kepada PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk dilanjutkan riset klinis di RS dr Soetomo sekaligus didaftarkan di WHO.
“Secara natural, penyiapan vaksin membutuhkan waktu hingga sepuluh tahun. Namun disini, tim Unair membutuhkan waktu tidak sampai dua tahun. Hal ini bukti pengaruh penting dari transformasi digital dan teknologi dalam proses tersebut,” ujarnya.
Gubernur perempuan pertama Jatim itu menambahkan dirinya
menyatakan siap menjadi relawan uji klinis vaksin merah putih. Rencanannya uji klinis itu rencananya dilakukan di RSUD. dr Soetomo.
Menurut Khofifah, inisiatif ini sebagai upaya mempercepat hadirnya vaksin buatan dalam negeri sehingga tidak bergantung pada vaksin dari luar negeri.
Selanjutnya, peran ITS juga besar menginspirasi kemajuan bangsa dengan berhasil menciptakan Sepeda motor Listrik atau Skuter Listrik “Gesits” yang merupakan singkatan dari Garasindo Electric Scooter Institut Teknologi Sepuluh November. Semakin membanggakan karena Gesits telah melakukan ekspor perdana ke Senegal, pertengahan Bulan Oktober 2021 lalu. Sebanyak satu kontainer Motor Listrik Gesits dilepas dari Pabrik WIMA di Kawasan Industri WIKA, Cileungsi-Bogor.
Saat test drive Gesits di Ponorogo, Khofifah menyebut bahwa skuter tersebut baik dan laik jalan karena nyaris tanpa suara berisik alias halus dan tarikan oke. Yang paling utama, kata dia, skuter listrik Gesits ramah lingkungan karena dapat mengurangi dampak pencemaran udara akibat gas CO2 hasil pembakaran dari mesin motor. Artinya, kata dia, udara dihirup akan menjadi lebih bagus kualitasnya dan lebih sehat tentunya.
“Ini poin penting di tengah upaya Indonesia mengurangi emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar fosil guna menekan laju perubahan iklim,” imbuhnya. (ST02)