SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan kubah dan green toilet serta tempat wudlu Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Kamis (11/10). Peresmian keduanya ditandai dengan penandatanganan prasasti didampingi Imam Besar Dr KH Ridwan Nasir, Ketua Baznas Jatim M Roziqi dan Ketua Badan Pengelola MAS HM Sudjak serta Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Peresmian Green Toilet dan tempat wudlu sendiri merupakan pengembangan green toilet zona 1 yang juga telah diresmikan oleh Khofifah pada 2020 lalu. Saat itu, Khofifah meresmikan green toilet zona 2, 3 dan 4. Sehingga, dari totalNYA di MAS, memiliki jumlah kran wudhu sebanyak 539 kran, kamar mandi sebanyak 35 ruang, WC sebanyak 41 unit, Urinoir 43 unit, Wastafel 2 unit dengan sistem pro environment.
Pembangunan Green Toilet dan tempat wudlu sendiri diinisiasi Khofifah yang menginginkan toilet di dalam Masjid harus indah, baik dan bersih. Tujuannya yakni agar umat yang beribadah menjadi lebih nyaman dan tenang.
Ketua Muslimat NU ini juga menyampaikan, ide adanya green toilet di MAS ini, merupakan pengalamannya saat mengunjungi Masjid di Bandar Sri Begawan, Brunei. Di masjid tersebut, terdapat ornamen indah di dalam dan di luar masjid, termasuk di area toiletnya.
“Paling tidak di bawah (green toilet) sudah cukup indah dan bersih serta bisa menjadi bagian referensi bagaimana format masjid dengan suasana indah dan disupport toilet bersih dan indah sehingga menambah nyaman dan khusyu’nya jamaah,” kata Khofifah.
Untuk diketahui, green toilet MAS berorientasi pro environment. Di dalamnya terdapat sistem pengolahan limbah air wudhu dan limbah toilet berupa IPAL yang digunakan untuk menyiram tanaman dan untuk kolam ikan. Sehingga, limbah toilet tersebut pun tidak berbau dan masjid menjadi semakin bersih.
Selain itu, air di green toilet ini juga menggunakan sistem gravitasi naik/turun. Sehingga air yang digunakan pun sehat. Adapun sistem pencahayaannya telah menggunakan sistem pencahayaan alam dan LED (Light Emitting Diode).
Tidak hanya itu, green toilet MAS juga sudah disetting sedemikian rupa untuk menghadapi new normal di tengah pandemi Covid-19. Adapun kran-kran air wudhu juga di atur dengan jarak sekitar satu meter lebih. Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan dan tetap melakukan physical distancing.
Khofifah mengatakan, pembangunan toilet ini merupakan bentuk dari pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan toilet ini adalah inisiatif luar biasa dari pengelola MAS karena limbah dari air wudhu tak terbuang begitu saja, melainkan bisa digunakan untuk kepentingan masjid yang lain.
“Saya berharap, sistem ini dapat diikuti oleh masjid-masjid lain di Jawa Timur,” kata Khofifah. (ST02)