SURABAYATODAY,ID, BANYUWANGI – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan butuh percepatan secara massif literasi digital menuju era society 5.0. Menurut Khofifah, kemampuan literasi digital merupakan kemampuan yang paling krusial untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini untuk tidak hanya mengenalnya, namun cermat menggunakannya.
Khofifah mengatakan, penetrasi internet yang begitu kuat namun belum diimbangi dengan pemahaman literasi digital yang massif banyak menyebabkan hal negatif. Misalnya, banyaknya pengguna internet yang mudah terpapar hoaks, terjaring kejahatan siber, dan tidak memahami etika bermedia digital sehingga berujung pidana.
“Sekarang semua hal berkaitan dengan dunia digital, terlebih dengan adanya pandemi Covid-19 ini memaksa kita untuk mau tidak mau belajar teknologi dan bersentuhan dengan digitalisasi,” ujar Khofifah.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Aksara Internasional ke-56 Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 yang diselenggarakan di Ballroom Hotel el Royale, Kabupaten Banyuwangi. Khofifah menjelaskan, peringatan kali ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang berkaitan dengan keaksaraan dan keliterasian di Jatim.
Karena menurutnya literasi berkaitan dengan peningkatan SDM di Jawa Timur. “Semoga dengan adanya peringatan HAI Ke-56 ini dapat memacu kita untuk terus bekerja keras dalam menangani masalah keaksaraan dan memberikan ide-ide inovasi literasi digital khususnya di Jawa Timur,” ujarnya.
Sebagai informasi Peringatan HAI Ke-56 Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 mengangkat tema “Literasi Digital Untuk Indonesia Bangkit”. Terdapat pameran ragam literasi dan keaksaraan masyarakat kabupaten/kota se-Jatim yang berbasiskan kearifan lokal.
Khofifah menyatakan literasi digital merupakan sesuatu yang harus dikuasai. Dengan memahami literasi digital, masyarakat akan mampu mengikuti percepatan dan perkembangan dengan berbagai inovasi yang saat ini banyak terjadi.
“Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal kepada kita semua, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara online, bekerja juga dengan online, mau tidak mau harus dilakukan karena kita memang dibatasi untuk melakukan kontak fisik jadi satu-satunya yang bisa dilakukan secara online,” tutur Khofifah.
Guna meningkatkan budaya literasi digital, Gubernur Khofifah berharap bupati/wali kota melakukan pengkajian khusus terhadap program-program literasi digital. “Saya berharap keala daerah berperan aktif dalam meningkatkan pemahaman literasi digital di daerahnya,” harap Khofifah. (ST02)