SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) sudah mulai membuka taman di Surabaya. Dari 39 taman, ada 8 taman kota yang sudah boleh dikunjungi masyarakat. Meski demikian, DKTRH menerapkan protokol kesehatan ketat.
Selain pengunjung harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi, julahpengunjung juga dibatasi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau DKRTH Surabaya, Mohamad Iman Rachmadi menjelaskan, bahwa setiap pengunjung yang hendak memasuki taman, mendapat estimasi waktu mulai 30 menit dan maksimal 1 jam.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan di dalam taman, serta agar pengunjung bisa masuk secara bergiliran. “Usai melakukan pengecekan QR code barcode PeduliLindungi sebelum memasuki taman nanti akan terlihat kapasitas pengunjung setiap taman. Apabila sudah memenuhi kuota pengunjung, maka pengunjung lainnya harus menunggu,” ungkapnya.
Dikatakan, setia pengunjung paling lama waktunya adalah 60 menit. “Estimasi setiap pengunjung yang masuk mulai 30 menit sampai 1 jam, tidak bisa lebih karena harus bergantian dengan pengunjung lainnya,” jelas Iman.
Ia juga mengatakan, bahwa pihaknya mendirikan posko pengawasan terhadap pembukaan taman di setiap taman kota yang buka. Nantinya para petugas pengawas berasal dari DKRTH yang dibantu oleh petugas Linmas Kota Surabaya.
“Untuk petugas yang berjaga tentunya akan bergiliran sesuai dengan jadwal. Nanti akan dibantu oleh Linmas,” kata dia.
Di sisi lain, Kepala DKRTH Anna Fajriatin berharap meskipun PPKM di Kota Surabaya sudah berada di level 1, warga diminta untuk tidak abai dalam penerapan prokes. Karenanya, ia juga meminta warga tetap bisa menjaga jarak antar pengunjung yang lainnya, agar tidak menimbulkan kerumunan. Serta tetap mencuci tangan dan menggunakan masker.
“Warga diharapkan tidak terlalu euforia meski sudah PPKM Level 1, harus tetap mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjauhi kerumunan atau menjaga jarak saat taman kota,” terang dia.
Terpisah, salah satu pengunjung Taman Flora Kota Surabaya, Kusnul Ma’arif mengaku senang karena taman kota sudah mulai dibuka kembali, terutama dengan penerapan prokes yang sangat ketat. Sebab, dengan pembukaan taman ini, ia bisa memberikan alternatif tempat wisata dan edukasi kepada cucunya.
“Senang taman sudah dibuka. Kami menyambut baik usaha pemerintah, taman ini bisa menjadi alternatif wisata di Kota Surabaya dengan prokes ketat,” ujar warga Gubeng Kertajaya ini. (ST01)





