SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pelaku industri kreatif di Jawa Timur untuk meningkatkan produk ramah lingkungan atau pro-lingkungan dalam menjalankan proses produksinya. Sebab ekonomi global serta tuntutan pasar, mendorong semua industri untuk melakukan pendekatan bisnis yang juga berbasis lingkungan.
“Jadi industri tidak sebatas mengejar keuntungan semata, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan masyarakat,” ungkap Khofifah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Economic Hybrid Creative Idea and Busines Competition Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Jumat (22/10).
Khofifah menyebut hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam sebuah bisnis. Harapannya, tentu saja antara pembangunan industri dengan kelestarian lingkungan hidup bisa selaras berjalan, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Diceritakannya, bahwa terdapat sebuah tren pasar di Eropa di mana pasar Eropa cenderung mempersyaratkan produk industri kreatif yang pro-environment atau ramah lingkungan .
“Tren terhadap keberlanjutan daya dukung alam dan lingkungan ini menurut saya sangat positif karena sisa bahan yang tidak terpakai dapat digunakan lagi sehingga tidak menjadi limbah. Bahan baku organik tentu jauh kebih mudah terurai dan ramah lingkungan sehingga, zero waste,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa gerakan menuju pro environment ini sedikit banyak telah membuahkan hasil dalam bentuk usaha kreatif. Hal tersebut dapat dilihat dari produk para peserta kompetisi Economic Hybrid yang berupaya memproduksi barang ramah lingkungan.
“Ini akan jadi luar biasa karena ada usaha produksi yang berbahan baku bambu, perca, serta dari berbagai barang yang sudah dikategorikan sebagai sampah. Ternyata dengan ide-ide kreatif, barang-barang ini bisa diproduksi kembali menjadi sesuatu yang punya nilai,” lanjut Khofifah.
“Ini saya rasa sangat penting. Semoga bisa didesain lebih detail, dan lebih banyak menemu-kenali potensi-potensi daerah kemudian menggali pikiran-pikiran kreatif dari sangat banyak masyarakat terutama dari yang berbasis pada kultur lokal,” tambahnya. (ST02)