SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Salah satu yang dibahas adalah mengenai wacana sinkronisasi data pelajar SMA/SMK Surabaya dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Wali Kota Eri mengatakan, sesuai dengan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pemkot Surabaya siap memberikan data kepada Pemprov Jatim apabila dibutuhkan. Ia yakin, visi dan misi yang diambil Pemprov Jatim seirama dengan Pemkot Surabaya.
“Kalau ini (sinkronisasi) sudah menjadi satu kesatuan rangkaian data, maka kita bisa tahu saat memberikan bantuan itu larinya ke mana saja, kita bakal tahu,” kata Eri.
Menurutnya, sinkronisasi data ini penting untuk menyelaraskan kebijakan antara pemkot/pemda agar sejalan dengan kebijakan pemprov dan pemerintah pusat. Apalagi, antara pemkot/pemda dengan pemprov dan pemerintah pusat, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Sehingga diperlukan kerjasama seperti halnya sinkronisasi data.
“Kalau ini (data) sudah terbuka kita akan lebih mudah memberikan bantuan. Seperti yang dicontohkan Pak Wagub soal data siswa SMA/SMK yang tidak mampu. Nah, itu totalnya berapa saja di masing-masing sekolah, datanya nanti masuk ke provinsi. Sehingga ketika pemkot memberikan bantuan, supaya lebih mudah tersalurkan,” jelasnya.
Sementara itu, Wagub Jatim Emil menjelaskan, meskipun sekolah SMA/SMK adalah kewenangan provinsi, tetapi para siswa itu juga bagian dari warga Kota Surabaya. Karena itu, ia menyampaikan keinginannya kepada Wali Kota Eri untuk menyinkronkan data mendukung intervensi siswa SMA/SMK agar lebih lengkap.
“Jadi sinkronisasi data ini agar lebih paripurna dalam membina warga-warga kita. Jangan sampai menghambat keefektifan bekerja di masing-masing wilayah. Sehingga Pak Wali juga bisa ikut mensupport pembinaan kita ke warga Surabaya. Semoga ini menjadi inspirasi juga di awal tahun 2022 nanti,” kata Wagub Emil.
Tak hanya membahas wacana sinkronisasi data. Dalam audiensi itu, Wagub Emil bersama Wali Kota Eri juga membicarakan dan bertukar pikiran mengenai perkembangan terkini teknologi informasi di Kota Surabaya. Dari pertemuan tersebut, pihaknya berharap ada sinergitas berbasis elektronik di seluruh kabupaten/kota di Jatim.
“Saya harap segala praktik yang baik dari 38 kabupaten/kota dengan yang lainnya, bisa kita sinergikan menjadi sebuah program berbasis knowledge. Kami senang sekali bisa sharing dengan Pak Wali Kota, karena kita ingin memastikan program yang sudah jalan di satu tempat jangan sampai mengulang dari nol (duplikatif), ini ternyata menjadi semangat Pak Wali juga,” pungkasnya. (ST01)