SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sebanyak 12 sekolah di Kota Surabaya dinyatakan lolos pada tahap awal atau tahap administrasi dan dokumentasi oleh tim penilai Adiwiyata Provinsi Jawa Timur 2021. Selanjutnya, mulai beberapa waktu lalu 12 sekolah itu dilakukan verifikasi lapangan oleh tim penilai Adiwiyata dari Pemprov Jatim.
Kali ini, tim penilai itu melakukan verifikasi lapangan di sekolah SDN Ngagel 1 Jalan Ngagel Mulyo nomor 35, Surabaya, Kamis (7/10). Dalam verifikasi lapangan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo juga ikut hadir.
Suharto Wardoyo mengatakan Sekolah Adiwiyata itu adalah sekolah yang telah melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (GPBLHS). Sekolah itu telah menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan (PRLH) yang menyangkut enam aspek, yaitu kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi dan inovasi terkait PRLH lainnya.
“Nah, tahun 2021 ini Pemkot Surabaya mengusulkan 15 Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP), dan yang dinyatakan lolos administrasi dan dokumentasi oleh tim penilai Adiwiyata Jatim ada 12 sekolah. Alhamdulillah mereka sudah lolos di tahap awal,” katanya.
Anang, demikian Suharto Wardoyo akrab disapa, menyebut 12 sekolah itu adalah SDN Asemrowo, SDN Banjarsugihan II, SDN Banjarsugihan V, SDN Ngagelrejo I, SDN Pagesangan, SDN Wonokusumo V, SMPN 2, SMPN 22, SMPN 40, SMPN 49, dan SMPN 54. “Verifikasi lapangan dari tim penilai Adiwiyata Jatim sudah turun ke beberapa sekolah itu, dan kali ini jadwalnya di SDN Ngagelrejo I,” kata dia.
Menurut Anang, sejak tahun 2007 hingga saat ini, di Surabaya sudah ada sebanyak 288 sekolah Adiwiyata, yang terdiri dari 20 sekolah Adiwiyata Mandiri, 22 sekolah Adiwiyata Nasional, 24 sekolah Adiwiyata provinsi, dan 222 sekolah Adiwiyata Kota Surabaya.
“Tentu ini capaian yang luar biasa, semoga ke depan terus nambah,” harapnya.
Sementara itu, tim verifikator dari Pemprov Jatim Dyah Larasayu, mengakui bahwa Kota Surabaya itu memang termasuk yang luar biasa dalam Adiwiyata. Terbukti, ketika mengusulkan 15 sekolah, 12 sekolah dinyatakan lolos.
“Padahal, biasanya kabupaten/kota hanya lolos 40-50 persen, dan Surabaya terpantau jauh dari 50 persen itu, karena hanya 3 sekolah yang tidak lolos,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak sebulan lalu sudah keliling bersama tim lainnya mengunjungi 169 sekolah yang lolos administrasi dan dokumentasi. 169 sekolah itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Di tim itu ada berbagai profesi, sehingga saling melengkapi. Kita sepakat November sudah ada keputusan Gubernur Jatim tentang penghargaan Adiwiyata ini, sehingga bisa langsung diserahkan penghargaannya kepada pihak sekolah yang juara,” pungkasnya. (ST01)