SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Komitmen ini diwujudkan melalui produk PUSPITA yang dikeluarkan salah satu BUMD pemkot, yakni PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan selain upaya penanggulangan Covid-19, fokus utama pemkot adalah bagaimana menggerakkan dan meningkatkan perekonomian UMKM. “Serta meningkatkan taraf hidup warga Kota Surabaya,” katanya, Senin (4/10).
Ia menyatakan dukungannya kepada BPR Surya Artha Utama yang berinovasi menggerakkan perekonomian UMKM Surabaya. Namun demikian, ia juga menginginkan adanya pendampingan terhadap setiap pelaku UMKM tersebut.
“Kalau sudah ada pinjaman, teman-teman UMKM harus didampingi. Posisinya jangan sampai dia (pelaku UMKM) jadi lemah, jatuh. Kita harus menguati,” ujarnya.
Eri menilai, apabila ada UMKM Surabaya yang memanfatkaan program PUSPITA, artinya mereka mempunyai semangat untuk berubah. Tetapi, paling penting adalah bagaimana pendapatan mereka harus lebih meningkat.
“Kalau dia (sebelum pinjam) untung Rp 200 ribu, maka kalau sudah pinjam untungnya harus Rp 300 ribu atau Rp 400 ribu. Jangan sampai, kalau ada pinjaman tapi tidak ada peningkatan pendapatan,” terangnya.
Karenanya, ia juga menginstruksikan kepada Perangkat Daerah (PD) terkait untuk melakukan pendampingan. Jangan sampai, pendapatan mereka justru merugi, karena kurangnya pemahaman dalam pengelolaan keuangan.
“Nanti kita dampingi, kita pantau berapa pendapatannya, perkembangannya. Kita support alat-alatnya juga. Mereka bisa pinjam dana untuk beli bahan-bahannya,” imbuhnya. (ST01)