SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dimulai. Hal itu ditandai dengan serah terima pemanfaatan bantuan mobil gerai vaksinasi kerjasama Pemkab Sidoarjo dengan Pemkot Surabaya yang digelar di GOR Delta Sidoarjo, Selasa (21/9).
Dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor beserta Forkopimda Surabaya dan Forkopimda Sidoarjo melakukan pelepasan 22 mobil gerai vaksin. Selain itu 300 tenaga kesehatan (nakes) Surabaya diperbantukan ke Kota Delta ini. Mereka akan berkolaborasi dengan nakes Sidoarjo untuk melakukan percepatan vaksinasi di berbagai titik di Sidoarjo.
Eri mengatakan bahwa Surabaya Raya itu merupakan wilayah aglomerasi. Kota-kota dalam aglomerasi itu seperti badan yang menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan. Sehingga Surabaya Raya harus saling support antara satu daerah dengan daerah lainnya.
“Nah, untuk mencapai pergerakan ekonomi yang dahsyat, maka kami bersama-sama melakukan percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi ini. Sebab, vaksin itu adalah salah satu syarat untuk menentukan level 1, 2 dan 3,” kata Eri.
Karena itu, sebagai langkah percepatan tersebut, hari ini mobil vaksinasi yang merupakan gagasan dari Kapolrestabes Surabaya digunakan untuk mempercepat vaksinasi di Sidoarjo, termasuk pula 300 nakes Surabaya. Mereka akan melakukan vaksinasi di wilayah Sidoarjo.
Ia menjelaskan bahwa mobil vaksin beserta para nakes Surabaya itu akan berkolaborasi di Sidoarjo sampai vaksinasi di Sidoarjo mencapai 70 persen. Setelah itu, kolaborasi akan dilanjutkan dengan Kabupaten Gresik untuk melakukan percepatan vaksinasi juga.
“Harapannya segera kita (Surabaya Raya) masuk ke level 1 (PPKM level 1). Makanya, sekarang ini ngomong wilayah aglomerasi, bukan ngomong Surabaya atau Sidoarjo saja,” katanya.
Eri juga menegaskan bahwa hal ini bukan soal bantu membantu. “Tapi kita seperti badan, seperti saudara, bagaimana kita bisa menyelesaikan ini secara bersama-sama. Bagaimana di wilayah aglomerasi ini bergerak bersama untuk kepentingan umat,” ungkapnya.
Ia menandaskan pula bahwa Surabaya hadir di Sidoarjo sebagai saudara, sebagai wilayah aglomerasi di Surabaya Raya. Makanya, dia pun yakin bahwa tenaga kesehatan Surabaya dan tenaga kesehatan dari Kabupaten Sidoarjo adalah satu paket.
“Seduluran sak lawase. Sama Gresik juga demikian nanti. Jadi, kita akan saling mensupport nanti, karena kita bisa berjalan bersama-sama dan tidak boleh berhenti hanya karena Covid-19,” ujarnya.
Di sisi lain, Eri memastikan bahwa para pemimpin di Surabaya Raya itu memberikan contoh bahwa seorang pemimpin itu bukan untuk saling berkompetisi, tapi seorang pemimpin harus bisa berkolaborasi. Tujuannya tidak lain hanyalah untuk kemaslahatan umat di Surabaya Raya.
“Di sinilah saya katakan bahwa tidak ada lagi hati kami dengan Kabupaten Sidoarjo sebagai kepala daerah yang bersaing. Tidak ada lagi sebagai kepala daerah yang menunjukkan siapa yang lebih baik. Tetapi, bagaimana seorang kepala daerah bisa meletakkan harga dirinya, meletakkan jabatannya, meletakkan arogansinya untuk satu, bagaimana bisa berkolaborasi antar kota dan kota penunjang,” ujarnya.
“Insya Allah itulah yang kami lakukan untuk menggerakkan ekonomi dan semuanya kembali kepada masyarakat kita,” imbuhnya. (ST01)