SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dalam perjalanannya menuju etape ke-4 yaitu Raja Ampat, KRI Bima Suci menggelar bakti sosial di pulau Bras. Pulau ini disebut juga sebagai pulau Berasi.
Sebagai pulau terluar Indonesia, Pulau Bras terletak di Samudra Pasifik yang memiliki luas kurang lebih 3.375 km. Pulau Bras masuk ke dalam wilayah administrasi Desa Mapia, distrik Supiori Barat, Provinsi Papua.
Untuk datang ke Pulau Bras, Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo beserta perwakilan anggota Satgas Operasi Kartika Jala Krida (KJK) 2021 menggunakan Resque Boat (perahu karet) dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam. Dalam baksos yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2021 lalu itu, kepada masyarakat setempat diberikan sembako berupa beras, mi instan, gula, minyak dan lain sebagainya.
Di Pulau Bras ini juga terdapat satuan tugas pengamanan Pulau terluar (Satgaspam Puter 25), dengan personel sebanyak 25 prajurit. Mereka terdiri dari 15 prajurit TNI Angkatan Darat, dan 10 prajurit Marinir TNI AL dengan Komandan Satgas Letda Marinir Bayu.
Sementara jumlah penduduk yang menempati pulau tersebut sekitar 24 kepala keluarga, dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai nelayan.
“Bakti sosial ke pulau terluar seperti ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan KRI Bima Suci saat melaksanakan pelayaran,” ungkap Letkol Laut (P) Waluyo.
Dikatakan, selain untuk mengecek situasi dan kondisi wilayah pulau terluar, juga untuk meningkatkan kedekatan TNI AL dengan masyarakat yang tinggal di pulau kecil dan terluar NKRI. “Dengan harapan apa yang kami lakukan ini dapat menjadi penyemangat untuk warga dimasa pandemi Covid 19 ini,“ terangnya.
Selain itu, ia menambahkan bila baksos ini digelar sebagai partisipasi KRI Bima Suci dan Satgas Operasi KJK 2021.
Di tempat terpisah, Pangkoarmada II, Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto menyatakan bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian TNI AL yang merupakan implementasi arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. “Bahwa Prajurit TNI Angkatan Laut harus berperilaku sederhana, santun dan mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat sehingga kehadiran TNI AL baik personel maupun Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan KAL bisa memiliki manfaat positif bagi lingkungan sekitar,” ungkapnya. (ST03)