SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama sejumlah elemen di Kota Pahlawan terus bergotong-royong dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Salah satu wujud kebersamaan ini dimanifestasikan dalam kegiatan pembagian bantuan sembako secara serentak yang berlangsung di 31 kecamatan se Kota Surabaya, Rabu (18/8).
Secara simbolis, Eri Cahyadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya memberangkatkan pembagian bantuan itu melalui virtual dari halaman Balai Kota Surabaya. Hadir pula dalam pemberangkatan ini, pimpinan beserta anggota DPRD Surabaya, ketua partai politik, organisasi masyarakat (ormas), relawan, hingga stakeholder.
Dalam kesempatan ini, bahkan Eri bersama rombongan juga terjun langsung ke warga untuk menyerahkan batuan itu. Melintasi gang-gang sempit dan perkampungan padat penduduk di kawasan Tambaksari, ia bersama rombongan berjalan kaki menyerahkan langsung bantuan sembako itu.
Bantuan diberikan kepada tukang becak, tambal ban, dan juga menyasar ke rumah-rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Hari ini kita bersama-sama membagikan sembako kepada masyarakat. Ini data penerima dari lurah, RW dan RT, diberikan kepada orang yang membutuhkan,” kata Eri Cahyadi.
“Namun, ini bukan semua warga mendapatkan, tapi pada skala prioritas yang kami berikan,” lanjutnya.
Diungkapkan, bantuan ini berasal dari warga dan seluruh stakeholder yang ada di Surabaya. Karena itu, yang berhak menyerahkan bantuan ini bukan hanya Pemkot Surabaya, tapi juga seluruh elemen yang ada di Kota Pahlawan.
“Karena bantuan ini dari warga Surabaya, sehingga yang memberikan adalah orang-orang hebat di Surabaya. Ada relawan, ada organisasi masyarakat, Forkopimda, dan ketua partai,” ujarnya.
Bagi Eri, dalam upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19, maka gotong-royong dan kebersamaan yang harus diutamakan. Karenanya, hari ini seluruh elemen di Surabaya bergerak bersama untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak Covid-19.
“Sehingga persatuan ini bisa menjadi contoh bahwa yang membagi pun adalah warga Surabaya. Inilah yang kami ingin sampaikan bahwa ini menjadi empati bersama. Karena memutus mata rantai harus gotong-royong dan kebersamaan,” jelasnya.
Meski demikian, mantan kepala Bappeko Surabaya ini berharap kepada masyarakat yang berhak mendapat bantuan namun belum menerima, agar melapor kepada RT/RW maupun lurah dan camat. Bisa pula informasi itu disampaikan melalui aplikasi WargaKu milik Pemkot Surabaya.
Baginya, bantuan ini tidak akan bisa sempurna atau tepat sasaran tanpa ada keterlibatan informasi dari masyarakat. “Kalau ada yang merasa tetangganya berhak menerima namun belum dapat, segera sampaikan. Insya Allah setiap bantuan yang diberikan kepada kami, kami akan sampaikan kepada yang menerima,” tuturnya. (ST01)