SURABAYATODAY.ID, SITUBONDO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan pernyataan tentang penolakan vaksinasi. Di sela menyerahkan dua alat konsentrator oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki, Kab Situbondo, Sabtu (14/8) lalu, Emil mengatakan ada masyarakat yang percaya hoax.
Emil mencontohkan, bagaimana banyak santri yang tersebar di beberapa pesantren di Situbondo yang tidak mau menerima vaksin. Hal ini karena orang tuanya santri tersebut percaya hoax.
“Indikasi sebenarnya ada dua. Pertama terlalu percaya hoax atau tidak percaya dengan kondisi tubuhnya sendiri. Kedua, biasanya mereka jarang melakukan tes kesehatan,” kata Emil.
Karena itu, mantan bupati Trenggalek itu meminta kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang ada di puskesmas setempat untuk melakukan tes kesehatan kepada masyarakat. Hal ini agar mereka mengenali kondisi dirinya masing-masing.
“Kita sadar kalau masyarakat sebegitu takutnya terhadap vaksin, dan dipaksa vaksin maka sugestinya juga tetap. Kita perlu orang yang yakin untuk melakukan vaksin ini,” tukasnya.
Emil pun mengajak masyarakat di Kab. Situbondo untuk menyadari pentingnya vaksinasi. Sedang bagi masyarakat yang tidak mau divaksin, maka dimungkinkan pergerakannya akan dibatasi.
“Karena mereka (yang belum divaksin) berpotensi untuk terpapar dengan kondisi yang memburuk bisa terjadi dan nantinya dapat sanksi dengan dilarangnya melakukan beberapa aktivitas di tempat yang risiko penularannya tinggi,” kata Emil.
Ikhtiar pemerintah terkait percepatan vaksinasi dan perluasan capaiannya menjadi sangat penting. Yakni untuk memastikan kesehatan masyarakat setidaknya bisa terkendali dengan baik. (ST02)