SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Status Kota Surabaya sudah berubah dari zona merah ke zona oranye. Namun Pemkot menegaskan bakal terus melakukan berbagai upaya pencegahan demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Upaya itu dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jatim dan Forkopimda Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, meskipun Surabaya sudah zona oranye, hal itu tak menyurutkan semangat terus berjuang. Rencananya Senin (16/8) mendatang akan menggelar rapat membahas strategi percepatan Kota Pahlawan agar segera menjadi zona kuning.
“Hari Senin depan kami akan mengadakan rapat dengan Forkopimda. Rapat membahas bagaimana Surabaya segera turun dari zona oranye menjadi zona kuning dalam waktu sebulan,” katanya.
Bagi Eri, saat ini Kota Surabaya harus segera zona kuning. Sebab, itu penting dilakukan agar perekonomian kembali bergerak dan kesejahteraan warga Surabaya bisa segera terwujud.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini memastikan, untuk mencapai zona kuning dirinya akan memotong dari hulu hingga hilir. Mulai dari penyiapan Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap rumah sakit. Kemudian, seluruh jajaran Forkopimda akan turun untuk melakukan sosialisasi dan pengertian kepada warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Selain itu strategi yang lain juga tetap dilaksanakan.
“Kalau hulunya kita potong dan hilirnya kita siapkan Insya Allah selesai. Untuk BOR, alhamdulillah kita sudah siapkan,” urainya.
Ia menghitung, berdasarkan data yang tercatat, per Jumat (13/8) BOR di Surabaya sudah turun menjadi 65 persen. Bahkan, menurut Cak Eri angka tersebut dapat terus ditekan dengan menyediakan BOR yang mencukupi untuk pasien Covid-19.
Misalnya, RSUD dr Moh Sowandhie menyiapkan 50 persen BOR nya untuk pasien Covid-19, namun apabila tidak digunakan, maka bed tersebut dapat digunakan bagi pasien dengan penyakit lain.
“Lalu untuk tambahan tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya saya kira cukup karena nakesnya tidak hanya dari pemkot. Tetapi gabungan dari TNI, Polri dan klinik kejaksaan, lalu ada juga nakes dari RS se-Surabaya. Inilah kegotong-royongan,” jelas dia.
Untuk mensukseskan itu, ia memohon doa kepada seluruh warga Surabaya agar semua dapat berjalan lancar. Terutama bagaimana mempercepat Surabaya setelah menjadi zona kuning dan berubah ke hijau.
“Kami mohon doanya panjenengan semua. Kita merah putihkan hati kita. Kami jajaran pemkot terus berjuang bersama Forkopimda dalam menyusun langkah ke depan bagaimana zona kuning dan hijau, sehingga ekonomi Kota Surabaya bisa bergerak lagi,” pungkasnya. (ST01)