SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Salah satu keresahan masyarakat Gunung Kidul, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Jogjakarta, adalah kerap mengalami kekeringan. Namun keresahan ini bakal teratasi.
Sebab, bendungan sungai bawah tanah Bribin II yang selama ini memiliki peran penting membantu masyarakat setempat mengatasi kekeringan, akan segera direhabilitasi. Bendungan ini akan difungsikan kembali setelah dihantam Badai Cempaka pada tahun 2017 silam.
Sebagai langkah awal untuk merealisasikan rencana rehabilitasi tersebut, tim penyelam TNI Angkatan Laut dari Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II telah diterjunkan ke ke lokasi. Tim penyelam iniuntuk melaksanakan survei dan mengumpulkan data terkini kondisi bendungan yang berada 104 meter di bawah permukaan tanah, Sabtu (7/8) lalu.
“Dalam upaya revitalisasi dan rehabilitasi bendungan sungai bawah tanah Bribin II yang saat ini dalam kondisi tenggelam, maka diperlukan data kondisi terkini,” ungkap Kadislambair Koarmada II Kolonel Laut (T) Edward Simbolon.
Dikatakan, untuk melaksanakan survei data dan kondisi terkini bendungan, membutuhkan keahlian khusus. Sebab survei harus melihat medan kerja dan kondisi alam.
“Memiliki risiko tinggi dan tentunya dibutuhkan keahlian penyelam khusus,” lanjutnya.
Ia menjelaskan Panglima Koarmada II, Laksda TNI Dr.Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr.(Han) segera memerintahkan penyelam Dislambair untuk membantu melakukan penyelaman dan survei di bendungan tersebut. “Sebelumnya pihak Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak melakukan koordinasi,” tambah Kolonel Edward.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, tim penyelam yang dipimpin Kpt Laut (T) Sugiarto, S.T dikirim untuk melaksanakan tugas penyelaman. Di mana posisi bendungan sungai bawah tanah Bribin II ini berada 104 meter di dalam tanah.
Penyelam TNI AL harus menuruni gua hingga kedalaman 104 meter untuk kemudian dapat melaksanakan penyelaman. Dengan pengalaman dan keahlian khusus yang dimiliki penyelam TNI AL Dislambair Koarmada II, tim berhasil melaksanakan penyelaman dan mengumpulkan data terkini terkait kondisi bendungan.
“Adanya data ini diharapkan dapat segera dilaksanakan tindakan desain rehabilitasi air baku dan jaringan pemanfaatan sungai bawah tanah Bribin, sehingga bendungan dapat berfungsi kembali untuk bisa membantu masyarakat Gunung Kidul mengatasi masalah kekeringan,” tegas Kolonel Edward. (ST03)