SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup instansi pemerintahan di Kota Pahlawan menyisihkan sedikit rezekinya. Selanjutnya, donasi itu akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, ajakan itu disampaikan oleh masing-masing kepala Perangkat Daerah (PD) kepada pegawainya. “Ada yang disampaikan tertulis dan ada yang disampaikan secara lisan,” katanya.
Febri mengatakan, melalui ajakan tersebut, seluruh kepala PD di lingkungan Pemkot Surabaya ingin agar instansinya berkontribusi meringankan beban masyarakat dan merupakan wujud kepedulian dari ASN. Penggalangan dana oleh ASN itu telah dilakukan secara rutin setiap bulan.
“Seluruh PD di Surabaya ingin berkontribusi dengan memberikan bantuan ke masyarakat,” kata Febri.
Dijelaskan, ASN merupakan salah satu jenis pekerjaan yang tidak terdampak langsung pandemi. Karena itu, ia ingin agar ASN Pemkot Surabaya menyisihkan sedikit rezekinya untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia juga berharap, apa yang dilakukan oleh ASN dapat dicontoh oleh masyarakat yang memiliki rezeki berlebih.
“Jujur saja, ASN kan tidak terdampak langsung, gajinya kan dari APBN dan APBD. Semoga ini menjadi contoh agar masyarakat yang sekiranya memiliki kelebihan rezeki untuk bisa berbagi,” terangnya.
Ia menjelaskan, bantuan yang dikumpulkan oleh PD berbeda-beda. Ada yang langsung memberi bantuan berupa sembako, ada juga yang berupa donasi.
Febri memaparkan, donasi yang terkumpul langsung digunakan oleh masing-masing PD untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan telur di toko kelontong binaan Pemkot Surabaya melalui aplikasi E-Peken. Kemudian bantuan itu disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan melalui Surabaya Peduli Bencana.
Melalui skema tersebut, Pemkot Surabaya juga berupaya untuk menggerakkan roda perekonomian di Surabaya. “Belinya dari toko kelontong, kan mereka mengalami penurunan penjualan, lalu sembakonya kita serahkan ke masyarakat yang membutuhkan. Uangnya dari mana? Dari gaji ASN yang dibayarkan melalui APBN dan APBD. Jadi ini berputar,” paparnya.
Namun Febri menambahkan, penggalangan dana oleh ASN itu tidak bersifat memaksa. “Ini kita lakukan intinya untuk menumbuhkan empati,” pungkasnya. (ST01)





