SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – PMII Rayon Dakwah Dan Komunikasi Komisariat UIN Sunan Ampel Cabang Surabaya menggelar webinar nasional secara daring. Ngainun Hadi, salah satu pengusaha yang menjadi pemateri dalam webinar tersebut juga menjelaskan bahwa pandemi seharusnya tidak menjadi penghambat kreativitas warga untuk mengembangkan diri. Sebab, saat ini sudah memasuki era digital, sehingga warga bisa menggunakan semua sarana teknologi yang ada untuk mengembangkan ekonomi dan terus bisa survive.
“Pandemi memang membawa dampak yang signifikan terhadap banyak pelaku usaha, namun hal ini bukan sesuatu yang tidak bisa kita hadapi,” ujarnya.
“Sat ini banyak para pelaku usaha yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menjalankan dan mengontrol bisnisnya. Nah, kesadaran akan pentingnya teknologi ini yang harus kita terus jaga, keahlian dan kreativitas bisa dikembangkan dengan menggunakan teknologi tersebut,” lanjut pengusaha asal Bekasi ini.
\Ia juga membagikan kunci sukses dalam dunia usaha, yaitu kejujuran, komitmen, kemampuan membaca peluang, dan yang paling penting adalah menjaga nilai-nilai luhur dan akhlak. “Itulah kunci-kunci yang harus kita jaga, sebagai mahasiswa dan warga pergerakan menjunjung nilai-nilai luhur dan akhlak itu menjadi kunci utama kita menyongsong kesuksesan, termasuk juga kesuksesan finansial,” katanya kembali.
Narasumber lainnya, Abdul Choliq Baya selaku Direktur Radar Jember ini menyoroti kembali peran media di era pandemi. Menurutnya, media memiliki peran dan fungsi penting untuk turut serta dalam menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya adalah melakukan fungsi edukatif terhadap masyarakat tentang bagaimana menghadapi Covid-19.
Media itu harus turut serta dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat, tentang bagaimana menghadapi Covid-19. Misalnya tentang protokol kesehatan, vaksinasi dan lain sebagainya.
“Yang intinya dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan bagaimana cara menanggulangi penularannya,” jelasnya.
Narasumber selanjutnya Dr. Chabib Mushtofa, M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam webinar itu, ia lebih menyoroti pada kondisi mahasiswa sebagai warga pergerakan. Menurutnya, dalam masa pandemi ini, warga pergerakan harus dapat menunjukkan “kesaktiannya”.
Dikatakan, masa pandemi harusnya menjadi momentum bagi warga pergerakan untuk menunjukkan kematangan dan kreativitasnya. Kematangan dalam berpikir dan bersikap dalam menghadapi krisis, dan kreatif dalam mengembangkan diri baik secara akademis ataupun ekonomi.
“Saat ini, kewibawaan seseorang itu seringkali dilihat dari ketahanan ekonomi,” pungkasnya. (ST01)