SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – pemerintah pusat memutuskan memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. PPKM darurat yang semula berakhir 20 Juli 2021 diperpanjang sampai 25 Juli 2021.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh warga Kota Surabaya tetap memperketat protokol kesehatan (prokes). Sebab, jika seminggu ke depan ada penurunan kasus, Presiden Joko Widodo akan melakukan relaksasi untuk menggerakkan roda perekonomian.
Makanya, Eri berharap warga untuk bersama-sama menurunkan kasus Covid-19 itu. “Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi. Saya sudah sampaikan kepada jajaran pemkot untuk turun dan melakukan pengecekan terus menerus,” kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (21/7).
Selain itu, ia menyatakan telah mengambil sejumlah langkah. Di antaranya, menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan yang tersebar se-Surabaya. Tempat isoman itu, diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan, terutama bagi warga yang lokasi rumahnya tidak memungkinkan digunakan untuk isolasi mandiri.
“Semua kelurahan yang terdiri dari 154 itu, kita sudah siapkan tempat isoman. Ini untuk memutus penyebaran Covid-29, khususnya klaster keluarga. Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya,” urai dia.
Untuk lokasinya, Eri mengaku telah menggunakan berbagai tempat publik. Salah satunya yaitu sekolah. Menurutnya, pemilihan lokasi sekolah itu, penting dilakukan sebab bangunannya sudah jadi per ruangan dan juga fasilitas toilet juga sudah tersedia.
“Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC. Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan, kita sesuaikan,” lanjutnya.
Langkah berikutnya adalah Pemkot Surabaya juga sedang menyiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.
“Hari ini sudah siap tempatnya semua, mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang isoman. Kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isoman,” papar dia.
Tidak hanya itu, untuk menekan laju penyebaran Covid-19, Eri terus memasifkan testing dan tracing. Bahkan, ia memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen yang dibagi kepada 63 puskesmas se-Surabaya.
“Tiap puskesmas dikirim oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) rata-rata 2-4 ribu. Nah bagi masyarakat yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala silahkan swab. Pada saat hasilnya positif langsung isolasi ya, tetapi apabila negatif cukup kami info tidak diberikan hasilnya,” papar dia.
Di sisi lain, ia juga memastikan telah menerjunkan petugas tracing dari berbagai Perangkat Daerah (PD). Bahkan, dia menyebut tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien Covid-19. Dia menegaskan, apabila ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat.
“Jadi, per hari tracingnya harus sudah selesai, supaya tidak ada keterlambatan. Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kita lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya. Ini tujuannya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (ST01)