SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memimpin Rapat Koordinasi (rakor) secara daring yang membahas penanganan medis Covid-19 di Kota Surabaya. Daring diikuti jajaran Pemerintah Kota Surabaya bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya, BPOM, Distributor Obat, Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), dan Forkopimda.
Dalam rakor diketahui pertambahan jumlah kasus infeksi Covid-19 per 13 Juli 2021 mencapai 1.624 orang, sehingga kasus aktif menjadi 2.275 orang. Namun ada hal positif yang membangkitkan optimisme penanganan Covid-19 yaitu angka kesembuhan harian mencapai angka tertinggi dengan 729 orang sembuh pada hari Selasa (14/7) lalu.
Perwakilan IDI dr Bramana Askanda menyampaikan bahwa hingga saat ini 270 dokter terpapar Covid-19. Menanggapi pemaparan itu, Armuji mengatakan perlu solusi yang cepat.
“Kami menangkap usulan dari berbagai masukan, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan di antaranya menyiapkan relawan yang di rekrut dari mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran atau STIKES,” katanya.
Diungkapkan, saat ini Pemkot Surabaya telah mengoptimalkan pelayanan di 64 Puskesmas hingga 24 jam untuk melayani pasien yang isolasi mandiri atau warga dengan gejala Covid-19. “Jadi harapannya nanti relawan kesehatan akan dapat membantu pelayanan di puskesmas@puskesmas, tentunya kita (Pemkot) akan berkonsultasi dengan kementerian kesehatan, Fakultas Kedokteran dan STIKES yang ada di Surabaya,” imbuhnya.
Dirinya juga menegaskan dalam situasi darurat pemerintah dituntut untuk mengambil langkah cepat untuk menjamin keselamatan warganya.
“Sekarang kita harus ambil terobosan hindari administrasi njelimet dan birokratis, seperti obat atau vaksin bisa dikeluarkan izin edar darurat jadi rekrutmen relawan kesehatan harusnya bisa juga di situasi pandemi ini,” pungkas Wawali Surabaya. (ST01)