SURABAYATODAY.ID, MOJOKERTO – Meski sedang pandemi Covid-19, Pemprov Jatim gigih mengupayakan langkah strategis memulihkan ekonomi di berbagai sektor. Salah satu usaha yang tengah dilakukan adalah di bidang perdagangan ekspor Jatim ke luar negeri.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak optimistis bahwa perdagangan ekspor Jatim terus mengalami peningkatan. Hal itu tampak pada kontribusi Jatim pada perekonomian Indonesia.
Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, per April 2021 neraca ekspor Indonesia mengalami surplus hingga 71,7 miliar Dolar AS. Sepertiga dari nilai tersebut disokong dari Produk Domestik Bruto (PDB) Jatim.
“Meski ada desas-desus penurunan ekspor Indonesia, neraca menjadi kembali seimbang karena di Jatim ekspor stabil di saat impor turun. Akhirnya terjadi trade balance,” ungkap Wagub Emil Dardak saat mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga melepas ekspor PT Sun Paper Source Mojokerto, Kamis (10/6) sore.
Terkait peningkatan ekspor itu, Emil berharap, agar industri di Jatim menjadi lebih kompetitif dan berdaya saing internasional dengan memanfaatkan Free Trade Agreement (FTA) atau Perjanjian Perdagangan Bebas.
FTA sendiri, jelas Wagub Emil, merupakan perjanjian pembentukan wilayah dagang bebas antara dua negara atau lebih. Dengan adanya FTA, proses perdagangan barang dan jasa yang melintasi negara-negara tersebut, tidak akan dikenakan hambatan tarif atau non-tarif.
Lebih jauh ia juga optimistis, melalui FTA yang sedang diperjuangkan oleh Kemendag RI diharapkan mampu mengantarkan produk-produk Jatim bersaing di kancah internasional.
“Melihat peningkatan ini, industri yang ada di Gerbangkertasusila bisa menjadi lebih kompetitif lagi. Bisnis-bisnis ini sudah memiliki trademark yang baik sebagai produk lokal. Kita bisa memanfaatkan Free Trade Agreement untuk mulai masuk ke pasar non-mainstream,” ujar mantan bupati Trenggalek ini.
Lebih lanjut Emil menambahkan, negara-negara yang tengah menjalankan perjanjian FTA dengan Indonesia di antaranya melibatkan negara-negara ASEAN, Jepang, Cina, Korea, India, Australia dan Selandia Baru.
Untuk itu, Emil terus mendorong agar industri di Jatim senantiasa memantau demand pasar dan menarget pasar-pasar internasional yang tepat sasaran. “Dalam mengembangkan ekspor perdagangan, kita harus selalu ingat untuk menyasar pasar-pasar yang tepat sasaran. Memberi supply produk yang sesuai dengan demand. Dengan itu, produk yang berdaya saing ini nantinya dapat memanfaatkan FTA yang diperjuangkan oleh Kemendagri,” tuturnya.
Ia menyatakan siap menjembatani industri-industri di Jatim. Di antaranya dengan terus melakukan sinergi bersama produsen lokal dan membangun konektivitas antar daerah di Jatim.
Mendukung optimisme tersebut, Wamendag Jerry Sambuaga menyampaikan pentingnya penyesuaian pasar dalam pelaksanaan FTA. Tak hanya itu, pihaknya juga berharap Pemprov Jatim dapat terus mendukung sinergi antara pemprov, pemkab, dan produsen lokal dengan Kemendagri.
“Mengidentifikasi produk lokal dan me-matchingkan ini dengan pasar di luar adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan ekspor. Semua ini tentu butuh sinergi dari Pemprov Jatim, pemkab dan pelaku usaha, karena produk yang berkualitas mayoritas bertempat produksi di daerah,” imbau Wamendag Jerry Sambuaga. (ST02)