SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Melonjaknya kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan disikapi cepat dan simultan oleh Pemprov Jawa Timur. Berkoordinasi dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkot Surabaya, saat ini tengah dilakukan sejumlah langkah terintegrasi guna mencegah pertambahan kasus covid-19 di Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemprov Jatim mendukung Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya serta Korem Bhaskara Jaya yang melakukan swab antigen kaki jembatan Suramadu. maupun yang akan menuju Madura. Tujuannya adalah mendeteksi cepat masyarakat agar tidak sampai menyebabkan penularan yang lebih luas jika terkonfirmasi positif covid-19.
“Mobilitas antara Surabaya dan Madura di Jembatan Suramadu ini kan tinggi sekali, Pemprov bersama Pemkot Surabaya sepakat agar diterapkan screening swab antigen acak,” katanya.
“Karena Surabaya ibu kota provinsi, sehingga potensi interaksi akan lebih tinggi dangan kabupaten kota lainnya. Maka kita mencegah adanya lonjakan yang lebih tinggi dengan swab antigen drive through ini,” lanjut Khofifah.
Untuk itu, Pemprov Jatim menyiapkan tempat transit bagi masyarakat yang terdeteksi reaktif covid-19 setelah di swab antigen di Suramadu. Untuk Surabaya, tempat transit yang disiapkan adalah di halaman BPWS. Pemprov Jatim telah mendapatkan izin dan persetujuan penggunaan kantor tersebut dari Kementerian PUPR untuk tempat transit tersebut.
Dengan begitu, mereka yang terdeteksi reaktif dalam screening dan kondisinya tanpa gejala atau gejala ringan sampai sedang, akan dilakukan perawatan dan isolasi di RS Darurat Indrapura. Sedangkan yang ada gejala sedang sampai berat akan dirujuk ke RSUD dr Soetomo atau rumah sakit rujukan terdekat lainnya.
“Karena itu, jika ada yang perjalanannya terganggu kami memohon maaf. Namun yang harus kita ingat bersama, ini semua kita lakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama ,” pungkas Gubernur Khofifah. (ST02)





