SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Menjadi Youtuber semakin diminati dan menjadi aspirasi banyak orang, khususnya para generasi muda. Berdasarkan riset yang dilakukan Hootsuite dan We Are Social per Januari 2021, pengguna internet berusia 16-24 tahun paling banyak menghabiskan waktunya menonton video online di perangkat mereka.
Kemudian, ada survei lain yang dilakukan perusahaan First Choice terhadap 1.000 anak dengan rentang usia 6 sampai 17 tahun. Hasilnya, 34,2 persen anak ingin menjadi seorang Youtuber. Sementara itu, anak yang ingin menjadi blogger atau vlogger berada di peringkat kedua dengan perolehan angka 18,10 persen.
Tak heran jika Youtube menjadi platform tujuan bagi orang-orang untuk mendapatkan penghasilan. Hal ini sekaligus wadah mengekspresikan kreativitas.
Namun, menjadi content creator profesional bukan hanya soal upload video di Youtube, lalu mendapatkan penghasilan yang fantastis. Sebaliknya, diperlukan komitmen, kreativitas, dan kerja keras.
Menyadari semakin pentingnya aspirasi tersebut untuk diwadahi, Samsung Electronics Indonesia meluncurkan program Be A Galaxy Creator sebagai bagian dari kampanye “Tetap Semangat Indonesia”. Program ini bertujuan membimbing para peserta terpilih dalam menapaki langkah awal mereka menjadi seorang content creator profesional, khususnya sebagai tech reviewer.
Melalui coaching session selama April – Mei 2021, para peserta terpilih dibimbing oleh Youtuber dan Tech Reviewer profesional, Edho Zell dan Dedy Irvan. Coaching session ini didukung oleh perangkat yang mumpuni namun tetap terjangkau untuk mengkreasikan konten, yaitu Samsung Galaxy A12|A02s.
“Fokus dari coaching session Be A Galaxy Creator bukan hanya soal mengekspresikan passion maupun mengasah kemampuan teknis semata. Pemahaman akan seluk beluk profesi, ditambah dengan fitur-fitur pada Samsung Galaxy A12|A02s yang mumpuni diharapkan dapat membantu siapa pun yang punya passion di bidang kreasi konten untuk membuat konten video yang maksimal layaknya content creator profesional,” ujar Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia.
Ia mengungkapkan dengan segudang pengalamannya dalam industri konten, Edho Zell dan Dedy Irvan juga membagikan pemahaman tentang profesi Youtuber profesional. “Tujuannya agar Galaxy Creator yang terpilih tidak terjebak pada kesalahan-kesalahan yang umum terjadi pada YouTuber pemula,” ujar lanjut Irfan Rinaldi.
Dikatakan, saat mencoba hal baru, umumnya banyak yang belum dipahami. Sehingga seringkali dijumpai kesalahan-kesalahan. “Menjadi seorang Youtuber profesional pun demikian, berbagai kesalahan dan kesulitan pasti harus dilalui dalam prosesnya,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, simak ulasan coach dan Galaxy Creator yang terpilih tentang kesalahan apa saja yang biasanya dilakukan oleh para Youtuber pemula. Hal ini agar kesalahan dalam pembuatan dapat dihindari.
1. Ingin Sesuatu yang Instan
Berkreasi apa pun, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran agar hasilnya maksimal. Bikin konten di Youtube pun sama. Banyak yang harus diperhatikan dengan teliti, mulai dari visual, audio, pemilihan topik sampai ke penyampaian isi konten itu sendiri.
Jika berharap hasil yang instan dari proses yang setengah-setengah, hasilnya tidak akan maksimal. Fokus dan nikmati saja setiap proses, jangan tergoda untuk menempuh jalan pintas seperti membeli subscribers, followers, dan like, yang secara jangka panjang justru nantinya akan membuat audiens berkurang drastis, karena mereka bukanlah audiens yang menanti-nanti konten kita.
2. Tidak Memikirkan Target Audiens
Tentunya Youtuber harus menentukan target audiens dari konten. Menurut Edho Zell, seorang content creator yang sudah malang melintang di Youtube selama lebih dari satu dekade, membuat konten harus mengerti sudut pandang, kebutuhannya, konten seperti apa yang mereka cari dan ingin tonton.
Hal mendasar ini seringkali terlewatkan oleh Youtuber pemula. Untuk bisa menyatukan apa yang content creator inginkan dengan apa yang audiens butuhkan tidak mudah dan butuh waktu. Content creator harus terus mengikuti tren dan mempelajari audiens, sebelum menawarkan konten untuk mereka.
3. Tidak Membuat Content Planning
Jika gagal dalam membuat perencanaan, maka sama saja dengan merencanakan kegagalan. Pembuatan rencana konten adalah salah satu langkah yang tidak boleh dilewatkan.
Tanpa perencanaan, content creator akan sulit menentukan tujuan akhir dan menyusun konten yang runut untuk mencapai tujuan akhir tersebut, yaitu mendapatkan audiens baru dan membuat audiens lama tetap setia menonton konten kita.
Secara singkat, content planning adalah rencana pengembangan konten untuk mencapai tujuan akhir. Mulai dari penentuan konten seperti apa yang ingin dibuat, di platform mana, dan kapan konten tersebut akan diunggah.
Agar ide content plan yang kamu buat aman, content creator dapat menyimpan file content plan buatannya dengan memanfaatkan fitur Samsung KNOX yang berfungsi untuk memberikan keamanan berlapis untuk melindungi data. Selain itu, dukungan RAM 6GB dan memori internal 128GB dari Samsung Galaxy A12 serta pilihan RAM 3GB/4GB dan memori internal 64GB dari Samsung A02s juga memberikan kenyamanan bagi yang ingin membuat banyak content plan tanpa harus takut kehabisan memori.
4. Tidak Kenal Algoritma Youtube
Algoritma Youtube mengatur bagaimana sebuah video bisa muncul di halaman awal, halaman rekomendasi, atau hasil pencarian pengunjung. Semakin banyak video muncul, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan viewers yang besar.
Youtuber pemula umumnya tidak memikirkan hal ini dalam membuat konten, sehingga video yang diunggah kurang sesuai dengan algoritma Youtube, sehingga sedikit penontonnya dan akhirnya mempengaruhi motivasi Youtuber pemula. Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar algoritma Youtube untuk meningkatkan impresi dan views dari konten yang dibuat.
5. Terlalu Fokus pada Visual Konten yang Dibuat
Bagaimana agar konten nyaman dilihat penonton memang penting, namun hal-hal lain seperti kualitas audio dan intensitas mengunggah konten juga tidak boleh dianggap remeh. Sebagai Youtuber pemula, semakin sering mengunggah konten sesuai dengan algoritma Youtube, semakin besar pula kemungkinan channel dikunjungi dan video ditonton banyak orang.
Selain itu, content creator jangan beranggapan bahwa memulai karir sebagai content creator harus mengandalkan perangkat kamera yang mahal supaya hasilnya bagus. Samsung Galaxy A12 bisa menjadi smartphone pilihan berkualitas yang terjangkau, yang dilengkapi Quad Camera dengan kamera utama 48MP, Ultra Wide 5MP, Live Focus 2MP, dan kamera Macro 2MP, serta microphone bawaan yang kualitasnya sudah mumpuni untuk menghasilkan suara yang jernih tanpa memerlukan external microphone. (ST01)