SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kasie Kurikulum Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya, Iswati menjelaskan 37 SD dan 23 SMP negeri maupun swasta di Kota Surabaya yang menjalin kerjasama melalui program sister school. Semula, kerja sama kemitraan ini berdasarkan keunggulan dan kebutuhan sekolah.
Namun, antusias beberapa sekolah yang membuat sekolah mengusulkan secara mandiri kepada Dispendik Kota Surabaya. “Jumlah keanggotaan kerja sama kemitraan ini berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan target capaian yang akan diperoleh masing-masing satuan pendidikan,” kata Iswati.
Ia mencontohkan, ada kelompok yang berisikan 4 sekolah, terdiri atas 2 sekolah negeri dan 2 sekolah swasta. Kelompok ini sepakat menguati program literasi dan prestasi akademik, serta penguatan pendidikan karakter.
Sementara kelompok lain, melakukan penguatan bidang penyiaran (broadcasting), kemampuan berbahasa asing, videografi, olahraga, kewirausahaan (entrepreneurship), Hafiz Alquran, sekolah Adiwiyata, dan lain sebagainya. “Satuan pendidikan tersebut akan saling bertukar informasi dan pengetahuan (knowledge), bahkan bertukar sumber daya manusia (SDM) maupun pelajar,” terangnya.
Kasie Kurikulum Sekolah Dasar Dispendik Kota Surabaya, Munaiyah menambahkan bahwa kerjasama kemitraan ini sebagai upaya untuk saling toleransi dalam keberagaman budaya dan informasi. Sehingga ke depan diharapkan tidak ada eksklusivitas antara satuan pendidikan yang satu dengan lainnya.
“Melakukan kegiatan secara bersama-sama atau gotong royong ini dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan di Kota Surabaya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMP Kristen YBPK I Surabaya, Erwin Darmogo mendukung program kerjasama sister school yang digagas Pemkot Surabaya itu. Bagi dia, kerjasama ini adalah salah satu terobosan yang bagus, karena bisa saling mempelajari kelebihan yang ada di masing-masing sekolah.
“Jadi antara sekolah swasta dan negeri Surabaya bisa saling melengkapi melalui kerjasama itu,” kata Erwin. (ST01)